KOMPAS.com - Duka kembali menghampiri bangsa Indonesia dan dunia kemaritiman.
Kapal selam KRI Nanggala-402, hilang kontak dan dinyatakan tenggelam di laut utara Bali.
Ada 53 awak di dalam KRI Nanggala-402. Patriot yang kini melakukan patroli abadi, on eternal patrol...
Sebanyak 53 awak itu terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan kapal, dan 3 personel arsenal. Semuanya gugur.
Baca juga: Doa untuk 53 Awak Kapal KRI Nanggala-402
Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai
"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi, Minggu (25/4/2021) petang.
Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispen AL) telah menerima izin menyelam untuk KRI Nanggala-402.
Kapal selam ini meminta izin ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT.
KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam bertipe U-209/1300 buatan pabrik Howaldtswerke, Kiel, Jerman.
Kapal selam ini resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981. Namanya diambil dari senjata pewayangan, Nanggala.
Di usianya yang menginjak kepala empat, kapal selam ini pergi menyusuri laut di utara Bali.
Namun, tak ada yang menduga bahwa kepergian itu akan berujung duka.
Pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.46 WITA, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 yang perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.
Padahal, seharusnya, periskop masih tetap muncul. Saat itu KRI Nanggala-402 semestinya meminta otorisasi penembakan, tetapi saat dipanggil, tidak ada jawaban.
Sejak pukul 03.46 WITA itu, KRI Nanggala sama sekali tidak memberi respons, hilang kontak.
Baca juga: Timeline KRI Nanggala-402, Hilang Kontak 21 April hingga Dinyatakan Tenggelam
Ketika KRI Nanggala-402 diketahui hilang kontak, TNI AL segera melakukan pencarian dengan mengerahkan KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365.
Tiga kapal selam itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di wilayah sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds.
Hasilnya nihil.
Bantuan bertambah. KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau turut membantu pencarian menggunakan side scan sonar.