KOMPAS.com - Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, mulai marak jasa penukaran uang.
Mereka menawarkan jasa penukaran dari uang lama ke uang yang baru.
Namun, masyarakat perlu lebih hati-hati terhadap jasa penukaran yang tak resmi.
Warga juga diimbau lebih teliti lagi terhadap peredaran uang palsu.
Berikut ini cara mengecek uang asli dan palsu.
Baca juga: Layanan Penukaran Uang untuk Lebaran Dibuka hingga 11 Mei 2021, Tidak Melayani Perorangan
Keaslian uang rupiah bisa dilakukan dengan cara 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
Berikut ini cara mengecek keaslian uang melansir Indonesia.go.id:
Langkah pertama adalah melihat perubahan warna benang pengaman pada uang.
Lihat benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, atau perisai logo Bank Indonesia (BI) pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
Cari juga angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000, serta gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Langkah berikutnya adalah meraba permukaan uang.
Pada uang rupiah asli, akan terasa kasar pada sejumlah bagian mata uang.
Uang asli saat disentuh akan terasa kasar pada bagian gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Bagi penyandang tuna netra yang bisa meraba kode tuna netra (blind code).
Terdapat kode yang bisa diraba di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nominal dan keaslian uang rupiah.