KOMPAS.com - Saat sahur atau berbuka puasa, banyak yang mengkonsumsi makanan atau minuman manis dengan harapan menjaga tubuh tetap bertenaga.
Teh manis hangat saat sahur atau es buah dan kolak biasa tersaji di meja makan.
Namun benarkah makanan atau minuman manis bisa langsung diproses tubuh dan diubah menjadi tenaga?
Baca juga: Jangan Berlebihan Konsumsi Makanan Manis dan Gorengan Saat Berbuka Puasa, Ini Alasannya
Mengutip laman Kaiser Foundation Health Plan of Washington, sumber tenaga bagi tubuh berasal dari makanan yang kita konsumsi, yang sebelumnya diproses sedemikian rupa oleh sistem tubuh.
Makanan-makanan itu akan dicerna dan kandungan karbohidratnya (gula dan pati) akan terurai menjadi jenis gula lain yang disebut glukosa.
Lambung dan usus kecil akan menyerap glukosa ini untuk dilepaskan ke darah untuk dialirkan ke banyak bagian tubuh.
Ketika ada di aliran darah, glukosa akan digunakan menjadi energi untuk beraktivitas dan kerja organ-organ tubuh.
Namun apabila tidak segera digunakan, glukosa akan disimpan oleh hormon insulin di dalam hati, otot, dan lemak.
Namun jangan dibayangkan, gula yang dimaksud di sini berasal dari gula pasir atau gula yang biasa ditemui di dapur.
Baca juga: Jangan Asal Manis, Ini Contoh Menu Buka Puasa yang Sehat
Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen menjelaskan gula yang diperlukan tubuh adalah bagian dari karbohidrat sederhana atau pun karbohidrat kompleks.
Keduanya, baik karbohidrat sederhana maupun karbohidrat kompleks mempengaruhi proses penyerapan yang dilakukan oleh usus.
"Karbohidrat kompleks dengan serat lebih banyak, lebih lambat dicerna menjadi gula darah," kata dr Tan dalam penjelasannya.
Gula dari karbohidrat kompleks misalnya berasal dari:
1. Tumbuhan berpati:
Baca juga: Makan Manis dan Berlebihan Saat Berbuka Bisa Sebabkan Hiperglikemia, Apa itu?
2. Tumbuhan berserat tinggi: