Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sup Pangsit Jepara, Menu Fusion Tertua Kesukaan RA Kartini

Kompas.com - 17/04/2021, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Layaknya sebagian besar kaum wanita, RA Kartini pun suka berkutat di dalam dapur, memilah bahan pangan kemudian memasak.

Ada dua masakan favorit Kartini yang tercatat dalam sejarah. Yaitu ayam besengek dan sup pangsit jepara.

Dua makanan ini terkuak dan lestari dalam sejarah Kartini lantaran pejuang hak-hak wanita tersebut pernah menuliskan resepnya di dalam berlembar-lembar kertas.

Baca juga: Mengenal Sepak Terjang Multatuli, Sosok yang Menginspirasi RA Kartini

Resep fusion tertua

Dalam aksara Jawa, Kartini menulis bahan-bahan pembuatan sajian hingga cara pengolahannya secara runut. Sangat runut, hingga resep ini pun bisa turun-temurun dipraktikkan hingga sekarang.

RA KartiniWIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL RA Kartini

Semua catatan resep ini ditulis Kartini dalam ukuran dan takaran abad ke-20. Seperti elo, kati juga cangkir.

Dimana kati adalah satuan berat tradisional yang setara dengan berat 6,25 ons. Kati biasa digunakan masyarakat tempo dulu untuk mengukur bahan-bahan makanan.

Sup pangsit jepara sendiri adalah sajian fusion, yaitu resep lokal yang dipengaruhi oleh citarasa asing dari resep Belanda dan Tionghoa.

Berupa sup bening berisi dadar gulung udang yang menggoda, yang jika dilihat sekilas mirip dengan sup manten khas Solo.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

Resep turun temurun

Tulisan resep Kartini ini menjadi resep rahasia keluarga. Kemudian turun terus hingga terpegang tangan cicit dari Kartini, yaitu Suryatini N. Ganie. 

Di tangan Suryatini, resep-resep kesukaan Kartini tersebut dibukukan ulang dalam buku resep modern berjudul Kisah & Kumpulan Resep Putri Jepara Rahasia Kuliner R.A Kartini, R.A Kardinah, dan R.A Roekmini.

RA Kartini dan adik-adiknyaWIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL RA Kartini dan adik-adiknya

Sebanyak 200 resep dalam buku ini adalah sajian-sajian campuran resep Jawa Tengah, Tionghoa, Belanda, India dan juga Arab. Selain ada gongso dan lodeh, ada pula racikan panekuk dan poffertjes ala Belanda.

Dalam laman Gramedia disebutkan bahwa Suryatini N. Ganie yang menguasai 10 bahasa ini adalah seorang penulis yang juga pendiri Lembaga Gastronomi Indonesia. 

 

Buku kumpulan resep R.A Kartini di atas bukanlah buku resep satu-satunya yang ditulis oleh Suryatini N. Ganie. Sebagai food consultant, anak turun dari R.A Kartini ini banyak menulis buku resep-resep nusantara.

Baca juga: Persahabatan RA Kartini dengan Perempuan Belanda Buka Pintu Ruang Emansipasi

Kumpulan surat-surat Kartini

Hampir seluruh hidup Kartini tertuang dalam buku Door Duisternis Tot Licht, termasuk kegemarannya berkutat mengolah sajian.

Seperti dilansir dari biography, awalnya tulisan Kartini tersebut bukanlah sebuah buku, melainkan kumpulan surat-surat yang ditulis Kartini untuk teman-temannya yang bermukim di Eropa.  

Kemudian oleh J.H Abendanon, surat-surat itu dibukukan dan diberi judul Door Duisternis Tot Licht atau yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki makna "Dari kegelapan menuju cahaya."

Buku ini diterbitkan beberapa tahun setelah Kartini wafat, yaitu di tahun 1911. Pada tahun 1922, buku ini diterbitkan lagi dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Dalam buku tersebut, atau dalam surat-surat Kartini itu, disebutkan bahwa memasak adalah jalan diplomasi Kartini. Yaitu cara Kartini menunjukkan kepada dunia, khususnya Belanda, soal peradaban Jawa yang juga kaya akan budaya. 

Baca juga: Kompleks Makam RA Kartini di Rembang jadi Wisata Ziarah Nasional

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com