Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Bulu Kucing Sebabkan Kemandulan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 12/04/2021, 08:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beredar informasi di media sosial TikTok bahwa bulu kucing dapat menyebabkan kemandulan.

Hal tersebut dikarenakan pada bulu kucing terdapat parasit bernama Toksoplasma gondii.

Ternyata, informasi tersebut tak benar atau mitos. Faktanya, bulu kucing tidak menyebabkan kemandulan.

Bulu kucing tidak menyebabkan kemandulan,”  ujar akun TikTok @dr.nikolatief, dalam unggahan video dengan 7.873 likes dan 276 komentar.

@dr.nikolatief

Bulu kucing penyebab kemandulan? ##samasamabelajar @tikdok.id

? Amityville Horror - Scary Halloween Sound Effects - Halloween Sound Effects

Berikut ini penjelasan dokter yang meluruskan informasi tersebut:

Baca juga: Tips Memandikan Kucing Takut Air secara Aman agar Bebas dari Cakaran

Penjelasan dokter

Terkait hal tersebut, dr Nicho Saputra Nugraha yang berpraktek di RS Siloam Palembang menjelaskan bahwa bulu kucing tidak menyebabkan kemandulan.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh dr Nicho Saputra Nugraha yang juga diunggah di akun TikToknya @dr. Nikolatief.

“Bulu kucing tidak menyebabkan kemandulan,” ujar dia.

Namun, pihaknya menjelaskan dari beberapa penelitian terdapat hubungan antara kesuburan dengan parasit toksoplasma gondii.

“Toksoplasma gondii adalah parasite intraseluler yang menginfeksi burung dan mamalia,” ujar Nicho saat dikonfirmasi lebih lanjut oleh Kompas.com pada Minggu (11/4/2021).

Ia mengatakan tahap utama daur hidup Toksoplasma gondii adalah pada kucing di mana kucing sebagai pejamu definitive.

Di dalam sel epitel usus kecil kucing bisa berlangsung daur seksual dan aseksual yang menghasilkan ookista yang akan dikeluarkan bersama dengan kotoran kucing.

Kotoran kucing inilah yang kemudian bisa menyebabkan toksoplasmosis.

Namun dirinya menegaskan, bukan hanya kucing yang bisa menjadi penyebab toksoplasmosis.

Tikus dan burung juga bisa menjadi penyebab, selain itu mengonsumsi makanan dan daging yang kurang matang juga bisa menyebabkan kondisi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com