KOMPAS.com - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyebut akan terjadi fenomena antariksa unik Selasa (6/4/2021) hingga Kamis (8/4/2021).
Fenomena ini berupa triple konjungsi antara Bulan, Jupiter, dan Saturnus.
Triple konjungsi dapat disaksikan di langit sisi timur hingga tenggara sejak pukul 03.00 WIB hingga sekitar 20-24 menit sebelum matahari terbit.
Pada konjungsi ini, Bumi, Bulan, Saturnus, dan Jupiter akan terlihat bersinar lebih terang dari bintang yang lainnya.
Selain itu, planet-planet tata surya tersebut berukuran lebih besar dan cahaya yang dipancarkan tidak berkedip.
Lalu, apa dampak dari triple konjungsi ini pada Bumi?
Baca juga: Triple Konjungsi Bulan-Saturnus-Jupiter Terjadi Selama 3 Hari, Ini Cara Menyaksikannya
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lapan Andi Pangerang menyebut, dampak dari triple konjungsi ini tidak akan dirasakan makhluk di Bumi secara signifikan.
"Baik secara langsung maupun tidak, fenomena ini tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan di Bumi, entah itu cuaca, pasang surut, dan lain sebagainya," kata Andi kepada Kompas.com (3/4/2021).
Ia menjelaskan, gaya pasang surut permukaan laut di Bumi besar dipengaruhi oleh Matahari dan Bulan.
Gaya pasang surut yang disebabkan oleh Bulan memiliki signifikansi sekitar 2 kali gaya pasang surut yang disebabkan oleh Matahari.
"Sedangkan gaya pasang surut pada planet-planet yang lainnya itu hanya 1/100-1/400 kali gaya pasang surut oleh Bulan.
Dengan begitu, tidak ada dampak pasang surut yang berarti yang dialami Bumi akibat fenomena ini.
Baca juga: 14 Fenomena Astronomi April 2021, Ada Hujan Meteor hingga Bulan Super
Mengapa pengaruh gaya pasang surut dari planet lain lebih kecil dari Bulan dan Matahari?
Andi menjelaskan hal itu dipengaruhi oleh perbandingan massa dan jarak antar planet.
"Rasio (perbandingan) massa planet dengan pangkat tiga jarak Bumi-Planet yang jauh lebih kecil dibandingkan massa Bulan/Matahari dengan pangkat tiga jarak Bumi ke Bulan/Matahari sehingga fenomena konjungsi tripel ini tidak berdampak sama sekali bagi kehidupan di Bumi," jelas dia.
Sebaliknya, fenomena ini menjadi satu pemandangan langit yang indah dan bisa dinikmati oleh manusia tanpa menggunakan alat khusus, jika cuaca cerah dan mendukung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.