KOMPAS.com – Memar biasanya terjadi karena ada benturan yang mengakibatkan rusaknya pembuluh darah kecil.
Misalnya, saat kita terjatuh atau membentur benda yang keras. Akan tetapi, ada yang sering mengalami memar tanpa adanya benturan.
Ada yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh setelah mengalami memar.
Dalam kebanyakan kasus, mudah memar terjadi karena faktor genetik atau kondisi medis minor.
Memar juga bisa menjadi tanda peringatan dini bahwa ada yang tidak beres dengan organ atau pembuluh darah.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Mengalami Delirium, Gejala Baru Covid-19
Memar seperti apa yang perlu diwaspadai?
Melansir Medical NewsToday, memar yang perlu dikhawatirkan adalah jika muncul banyak memar secara tiba-tiba.
Umumnya, seseorang mudah memar ketika usia semakin bertambah. Hal ini karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.
Mudah memar juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Seseorang yang kerabatnya mudah memar, maka bisa jadi ia juga akan mengalaminya.
Berikut ini kondisi memar yang perlu diwaspadai:
Berikut ini sejumlah kondisi penyebab memar:
1. Pengobatan
Konsumsi obat tertentu seperti golongan pengencer darah (warfarin, heparin, dan sebagainya) bisa mengakibatkan seseorang berdarah dan memar.
Beberapa obat lain yang melemahkan dan memengaruhi pembuluh darah, atau meningkatkan risiko perdarahan, juga bisa menyebabkan memar.
Obat tersebut di antaranya obat-obatan herbal seperti gingko biloba, bawang putih, jahe, gingseng yang dikonsumsi dalam jumlah besar.