Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Boneka, Pergeseran dari Pelengkap Ritual ke Produk Mainan Anak

Kompas.com - 04/04/2021, 20:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Boneka adalah produk mainan anak dalam berbagai bentuk. Ada yang berbentuk figur manusia, binatang, hingga figur-figur makhluk fiksi.

Boneka bukan hasil temuan modern. Pemikiran akan penciptaan boneka sudah lahir dari ribuan tahun yang lalu. 

Meskipun ada pergeseran fungsi di dalamnya, antara boneka di masa lampau dengan boneka di masa kini.

Ada pula perkembangan dari bentuk, dekoratif, maupun bahan pembuatan. Jika dulu boneka terbuat dari kayu dan tanah, kini boneka sudah lebih ramah di kulit anak-anak. 

Lewat penelitian, ditemukan bahwa konsep boneka sudah lahir di masa Mesir kuno, Yunani kuno dan Romawi kuno.

Hal ini didukung oleh temuan-temuan arkeolog berupa artefak yang mirip dengan wujud boneka.  

Baca juga: Latih Keterampilan Empati Anak dengan Bermain Boneka

Perkembangan boneka dari zaman ke zaman

Ada perkembangan signifikan soal bentuk dan fungsi boneka dari waktu ke waktu.

1. 3000-600 SM

Dikutip dari laman Britannica, 3000 SM adalah masa tertua dimana boneka paling primitif ditemukan.

Di masa ini, boneka terbuat dari tanah liat, tulang, bahkan juga, patahan kayu. Boneka yang berada di masa Yunani dan Romawi kuno ini tidak diciptakan untuk konsep fun atau mainan.

Boneka di masa itu digunakan dalam berbagai ritual pemujaan. Dimana anak-anak kecil diwajibkan memiliki boneka, yang nantinya akan dipersembahkan kepada Dewa Artemis ketika si anak dewasa dan menikah.

Di Mesir kuno, boneka menjadi simbol persembahan, menggantikan kurban manusia.

Menjelang masa 600 SM, boneka sudah banyak berkembang. Figur manusia ini sudah diberi baju dari kain, dengan tangan dan kaki lengkap yang bisa digerakkan.

Namun, fungsi dari boneka belum bergeser. Masih digunakan sebagai alat pelengkap ritual.

2. Abad 14-16

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com