KOMPAS.com - Sebuah studi gabungan WHO-China yang menyelidiki tentang asal-usul virus corona Covid-19 mengatakan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin.
Hal itu terungkap dalam sebuah salinan draf yang diperoleh oleh The Associated Press, seperti diberitakan Senin (29/3/2021).
Laporan yang diharapkan akan dipublikasikan pada Selasa, saat ini sedang diawasi dengan ketat karena menemukan asal-usul virus dapat membantu para ilmuwan mencegah pandemi di masa depan.
Baca juga: Peneliti WHO Ungkap Asal Usul Virus Corona hingga Cara Penyebarannya
Namun di sisi lain, laporan itu juga sangat sensitif karena China menolak setiap saran bahwa menjadi pihak harus disalahkan atas pandemi yang terjadi saat ini.
Penundaan berulang dalam rilis laporan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah pihak China mencoba untuk memutarbalikkan kesimpulannya.
"Kami sangat prihatin tentang metodologi dan proses yang masuk ke dalam laporan itu, termasuk fakta bahwa pemerintah di Beijing tampaknya membantu menulisnya," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam wawancara CNN baru-baru ini.
“AS telah berbicara tentang laporan itu. Dengan melakukan ini, bukankah AS mencoba untuk memberikan tekanan politik pada anggota kelompok ahli WHO? " tanya juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
Laporan itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, kota di China tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi, dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2020.
Dalam draf yang didapat AP tersebut, peneliti membuat daftar empat skenario sesuai urutan kemungkinan munculnya virus corona bernama SARS-CoV-2.
Baca juga: WHO Batal Umumkan Asal-usul Virus Corona Minggu Ini, Apa Alasannya?
Daftar teratas adalah penularan dari kelelawar melalui hewan lain, yang menurut mereka sangat mungkin terjadi.
Mereka mengevaluasi kemungkinan penyebaran langsung dari kelelawar ke manusia, dan mengatakan bahwa penyebaran melalui produk makanan "rantai dingin" mungkin terjadi tetapi tidak mungkin.
Kelelawar diketahui membawa virus corona dan kerabat terdekat dari virus penyebab Covid-19 telah ditemukan pada kelelawar.
Namun, laporan tersebut mengatakan bahwa "jarak evolusioner antara virus kelelawar ini dan SARS-CoV-2 diperkirakan beberapa dekade, menunjukkan adanya hubungan yang hilang."