Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Antibodi Disebut Turun Setelah Disuntik Vaksin, Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 26/03/2021, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan beredarnya informasi berisi grafik antibodi usai divaksin Covid-19.

Dalam keterangan grafik disebutkan bahwa antibodi menurun beberapa hari setelah suntikan vaksin pertama.

Grafik itu pun kemudian banyak menimbulkan salah persepsi bagi warganet.

Beberapa di antaranya bahkan menyimpulkan bahwa usai vaksinasi Covid-19, tubuh lebih rentan terpapar virus corona.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Setelah Divaksin Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19

Lantas, benarkah demikian?

Reaksi tubuh

Ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan urutan reaksi tubuh dalam menerima vaksin.

Menurut Tonang, tubuh akan melakukan priming atau pengenalan setelah suntikan vaksin pertama.

Kemudian sel plasma dan sel-B memori akan terbentuk dengan cepat.

"Sel plasma ini yang dengan cepat membentuk antibodi. Tapi karena baru pengenalan awal, sel plasma yang terbentuk ini bekerja singkat," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Hari ke-7

Pada hari ke-7, sel plasma mulai muncul dan hari ke-10 sampai 12 mulai terbentuk antibodi.

Namun setelah itu, jumlah antibodi akan turun.

Meskipun antibodi menurun bukan berarti tubuh akan menjadi lebih rentan terinfeksi virus.

Selain itu, kondisi kerentanan tubuh terinfeksi sebelum dan sesudah vaksinasi sama saja. 

"Sampai nanti saatnya tercapai titer antibodi optimal, baru ada beda kondisi. Maka risiko terinfeksi sebelum dan sementara waktu setelah divaksin, pada dasarnya sama saja," ujarnya.

Ketika antibodi sudah turun dan hampir habis, itu merupakan waktu yang tepat untuk menyuntikkan dosis kedua vaksin.

Baca juga: Antibodi Baru Terbentuk Hari Ke-28 Setelah Vaksin, Ini Prosesnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com