Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Rekrutmen dan Lowongan Kerja di Pemkot Surabaya

Kompas.com - 21/03/2021, 14:27 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

 

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook beredar unggahan berupa informasi rekrutman dan lowongan kerja sejumlah posisi di Pemerintah Kota Surabaya.

Informasi tersebut beredar di media sosial pada Jumat (19/3/2021), dan dirinci posisi yang dibutuhkan serta cara mengajukan lamaran kerja. 

Pemkot Surabaya menegaskan informasi tersebut bukan dari Pemkot Surabaya, dan dipastikan hoaks.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah satu yang mengunggah informasi tersebut adalah pengguna Facebook Moch Djatim Leo.

Disebutkan, ada 15 dinas yang membuka rekrutmen, yakni PU Cipta Karya, PU Bina Marga, Dinas Perhubungan, DKRTH/DKP, Pajak, Tanah, Humas, Pertanian, Perpustakaan, Sosial, Industri Perdagangan, Pariwisata, Dispora, Pendidikan, dan Kesehatan.

Ada pula informasi soal tata cara melamar pekerjaan dengan memberikan sejumlah data pribadi seperti, nomor NIK KK, alamat KK, alamat domisili, kelurahan, kecamatan, nomor telepon, dan foto KK disertai foto KTP/

Pelamar juga diminta melampirkan surat pengantar dari RT/RW setempat.

Berikut tangkapan layar informasi yang dibagikannya:

Tangkapan layar soal adanya lowongan kerja di lingkungan Pemkot Surabaya.Facebook Tangkapan layar soal adanya lowongan kerja di lingkungan Pemkot Surabaya.
Hingga Minggu (21/3/2021), unggahan tersebut telah direspons sebanyak 5 kali dan dikomentari sebanyak 32 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Penelusuran Kompas.com

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Febriadhitya Prajatara menegaskan bahwa informasi rekrutmen lowongan kerja yang beredar itu tidak benar.

"Jadi, kami pastikan informasi itu tidak benar (hoaks), itu bukan broadcast dari pemkot, bukan informasi dari Pemkot Surabaya," ujar Febri seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Febri mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya sedang mendata masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR).

Pendataan MBR ini akan lebih rinci dan dibandingkan dengan data yang lama.

Sebab, petugas tidak hanya melihat kondisi rumah warga. Namun, mengawasi dalam satu KK ada berapa orang yang bekerja dan tempat orang yang bekerja tersebut, termasuk berapa pendapatan atau penghasilannya dalam satu bulan.

"Nah, data MBR ini diverifkasi oleh RT, kemudian divalidasi oleh kelurahan dan nantinya disurvei oleh Dinas Sosial. Makanya dalam beberapa pertemuan Pak Wali Kota ke kecamatan-kecamatan, beliau meminta para lurah dan camat untuk merampungkan pendataan ini," ujar Febri.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com