Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona yang Terdeteksi di Brazil

Kompas.com - 13/03/2021, 20:53 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Brazil, atau dikenal dengan P.1, kini sudah menyebar ke Asia Tenggara, tepatnya di Filipina.

Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (13/3/2021), Kementerian Kesehatan Filipina menyebutkan, temuan kasus itu dari warga yang baru pulang dari Brazil.

Warga tersebut dipastikan membawa mutasi virus tersebut setelah pemeriksaan 752 sampel di pusat genom.

Kementerian Kesehatan Filipina mengimbau seluruh warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu N439K, Varian Baru Virus Corona yang Disebut Kebal terhadap Vaksin

Selain itu, dilaporkan pula 98 kasus dari varian P.3, sama seperti yang pertama kali terdeteksi di negara Asia Tenggara pada awal bulan ini.

"Saat ini, P.3 tidak diidentifikasi sebagai varian yang menjadi perhatian karena data yang tersedia saat ini tidak cukup untuk menyimpulkan apakah varian tersebut akan memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang signifikan," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.

Ada juga 59 infeksi baru varian B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan 32 kasus varian B.1.351 ditemukan di Afrika Selatan.

Hal ini membuat jumlah untuk varian tersebut masing-masing menjadi 177 dan 90.

Kementerian Kesehatan Filipina mengingatkan, perlunya kepatuhan yang benar dan konsisten terhadap standar kesehatan masyarakat minimum agar mencegah penularan varian baru ini.

Filipina, yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi kedua dan kematian di Asia Tenggara, sedang berjuang melawan lonjakan baru di tengah gencarnya program vaksinasi yang dimulai pada 1 Maret.

Baca juga: Filipina Konfirmasi Penularan Lokal Varian Baru Covid-19 dari Inggris

Tambahan 5.000 kasus

Sementara itu, pada Sabtu (13/3/2021), Filipina juga mencatat 5.000 infeksi baru Covid-19 untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh bulan.

Dilansir dari CNN Philippines, terakhir kali Filipina mengumumkan sedikitnya 5.000 kasus adalah pada 26 Agustus 2020 dengan 5.277 kasus infeksi pada saat itu.

Dengan penambahan itu, saat ini jumlah kasus menjadi 616.611 dengan 9,2 persen atau 56.679 pasien aktif atau sedang sakit.

Sedikitnya 92,3 persen kasus aktif mengalami gejala ringan, 4,3 persen tidak ada gejala, 1,4 persen dalam kondisi kritis, 1,4 persen dalam kondisi parah dan 0,66 persen infeksi sedang.

Kemudian, korban meninggal dunia bertambah 72, sehingga totalnya menjadi 12.766. Ada 281 pasien yang sembuh menjadikan total pasien sembuh menjadi 547.166.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Mutasi Virus Corona N439K

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Tren
Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com