Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perpanjang PPKM Mikro 9-22 Maret, Ini Tanggapan Epidemiolog

Kompas.com - 08/03/2021, 20:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro kembali diperpanjang oleh pemerintah dari 9-22 Maret 2021 mendatang.

PPKM akan diperluas hingga ke luar Jawa-Bali. Terdapat tiga provinsi yang akan diberlakukan PPKM mikro, yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

"Terdapat tiga provinsi baru yang diikutkan karena terjadi kenaikan kasus yang cukup signifikan dan memerlukan perhatian lebih lanjut," kata Ketua Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual, Senin (8/3/2021).

Kebijakan ini pun disorot oleh ahli epidemiologi. Berikut tanggapan epidemiolog terkait perpanjangan PPKM skala mikro:

Baca juga: PPKM Mikro Kembali Diperpanjang 9-22 Maret, Berikut Aturannya

Lebih baik daripada tak ada

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, PPKM skala mikro ini menurutnya kurang maksimal.

Meski begitu, menurutnya hal ini lebih baik dibandingkan tidak ada sama sekali.

“Diperpanjang silahkan daripada tidak ada. Lebih baik ada pembatasan. Meskipun menurut saya ini masih minimal,” ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Dicky mengingatkan, sebenarnya hal yang terpenting yang harus ditingkatkan pemerintah adalah upaya 3T (tracing, testing, treatment).

“Yang terpenting 3T, 5M selain itu vaksinasinya diperkuat kalau tidak ya kita akan seperti ini-ini saja,” ujarnya.

Baca juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Ini Peringatan Epidemiolog

Perlu penguatan 3T

Jika 3T dan 5M tidak diperkuat, ia khawatir Indonesia berpotensi mengalami kejadian yang lebih buruk akibat adanya strain baru.

Hal ini karena virus mematuhi hukum biologi di mana ia akan tetap kuat jika upaya pencegahan tidak dilakukan maksimal.

“Kalau pandemi tak terkendali lama, strain made in Indonesia akan muncul, dan itu akan merugikan," ujar dia.

Jika strain tersebut muncul perburukan pandemi akan terjadi yang ditandai dengan kenaikan grafik kematian akibat virus.

"Jika tak ada upaya pencegahan yang memadai dia akan bertambah secara eksponensial," ungkapnya.

Baca juga: Setahun Corona di RI, Tren Kasus Harian Turun, Ini Kata Epidemiolog

Aturan baru

Menilik aturan PPKM mikro kali ini, hampir sama dengan aturan PPKM mikro sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com