Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Fesyen dengan Daur Ulang Denim Lama

Kompas.com - 08/03/2021, 18:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi membuat semua orang harus mengencangkan ikat pinggang. Namun jangan khawatir, dengan trik fesyen yang kreatif Anda tetap bisa tampil stylish di masa-masa yang sulit ini.

Caranya, ambil denim usang Anda dan sulaplah menjadi busana ready to wear yang unik dan menarik.

Mendaur ulang busana lama adalah konsep yang masuk ke dalam ranah sustainable fashion. Sustainable fashion sendiri tengah didengungkan oleh para desainer mode di seluruh penjuru dunia.

Baca juga: Setahun Pandemi, Sustainable Fashion Jadi Solusi Paling Efektif

Konsep fesyen ini adalah fesyen berkelanjutan yang meminimalisir limbah kain atau perca. Dengan demikian, dunia fesyen bisa menyumbang manfaat bagi penyelamatan alam dan lingkungan.

Nah, pemanfaatan denim lama atau usang, memberi kita manfaat ganda. Pertama, kita mengurangi limbah fesyen. Kedua, kita bisa berhemat selama pandemi dengan melahirkan busana baru tanpa perlu merogoh kocek berlebihan.

Agustina Siswanto adalah salah satu desainer yang tengah hobi mendaurulang kain denim untuk dijadikan busana-busana ready to wear kekinian.

Baca juga: Ini Brand Lokal yang Mengusung Konsep Sustainable Fashion

"Saya terinpirasi pandemi dimana semua orang mencoba terus berhemat. Saya pun bertekad menciptakan busana dari bahan murah sehingga bisa dilempar ke pasaran dengan harga yang sangat terjangkau," paparnya ketika diwawancara Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Agustina pun rajin berburu denim ke toko-toko busana murah serba 35 ribu untuk mencari celana jeans atau rok jeans yang berharga terjangkau. Satu buah celana, biasa ia dapatkan dalam harga sekitar 35 hingga 50 ribuan saja.

Kemudian celana jeans tersebut ia rombak total. Dilepas jahitannya dan ia padankan dengan beragam perca atau kain sisa. Selain menjahit blus, desainer ala Semarang ini juga menjahit long dress dari denim dan tenun.

Trik merombak denim

Anda tak perlu berburu celana jeans baru. Menurut Agustina, Anda bisa menggunakan denim usang yang sudah tak terpakai lagi, bisa dari celana jeans atau jaket jeans. Namun ingat, pilih kain yang tidak cacat dalam artian bebas dari lubang dan kerusakan kain.

Untuk bahan denim tebal dan sedikit kaku, padankan dengan perca yang juga bertekstur kaku seperti tenun dan lurik.

Merombak denim lamaDok pribadi Merombak denim lama

Sedangkan untuk denim lembut atau soft jeans, Anda bisa bebas memadankan dengan kain yang lebih halus seperti katun atau kain paris.

Agar kain bisa fleksibel ditekuk, dijahit dan dibentuk, cuci dan keringkan terlebih dahulu kain setelah dibongkar dari pola lamanya. Kemudian seterika kain agar bisa terbentang halus dan enak didesain ulang.

Sebagai penambah aksen, gunakan kain dekorasi seperti renda dan lace.

Jika ukuran denim terbatas, gunakan teknik quilting. Yaitu teknik menjahit dan menyatukan potongan-potongan kain sehingga terbentuk satu kesatuan yang berpola.

Baca juga: KIND, Denim Lokal yang Ramah Lingkungan

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com