Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Clara Zetkin, Pelopor Hari Perempuan Internasional

Kompas.com - 08/03/2021, 06:58 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Clara Zetkin. Sosoknya tak bisa dipisahkan dari momen perayaan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret.

Perayaan dan peringatan IWD bertujuan untuk mengampanyekan kesadaran tentang kesadaran gender, serta memberi apresiasi terhadap pencapaian-pencapaian perempuan di berbagai bidang.

Kelahiran perayaan Hari Perempuan Internasional bisa ditelusuri hingga ke tahun 1900-an, masa ketika dunia tengah menghadapi industrialisasi, ledakan populasi, dan kebangkitan ideologi radikal.

Bermula dari keresahan dan perdebatan kritis di kalangan perempuan, timbul suatu gerakan kolektif yang dimotori oleh perempuan di berbagai negara untuk mengampanyekan perubahan terutama menyangkut kesejahteraan mereka.

Pada tahun 1910, diadakan Konferensi Buruh Wanita Internasional jilid dua diadakan di Kopenhagen, Denmark.

Konferensi yang dihadiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja dan partai sosialis itu, menyepakati peringatan Hari Perempuan Internasional setiap tanggal 8 Maret.

Pencetus ide tersebut adalah seorang perempuan bernama Clara Zetkin, pemimpin 'Kantor Perempuan' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman.

Baca juga: Mengapa Ada Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret?

Seperti apa sosok Clara Zetkin?

Melansir The Guardian, 8 Maret 2012, Clara Zetkin telah terlibat dengan gerakan sosialisme di Jerman sejak tahun 1870-an.

Dia juga seorang juru kampanye yang gigih untuk hak-hak perempuan dan hak pilih universal.

Meski usulannya saat konferensi di Kopenhagen menjadi warisan besar bagi pergerakan kolektif perempuan di seluruh dunia, Zetkin justru berpandangan bahwa sosialisme adalah satu-satunya gerakan yang benar-benar dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja. 

Berkebalikan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional yang menjadi momen penting bagi kaum feminis, Zetkin justru berpandangan bahwa feminisme adalah pelestarian kelas atas dan menengah.

Selain terlibat dalam gerakan sosialisme, Zetkin juga terkenal sepanjang kariernya karena keterampilan berpidatonya yang ulung.

Dia begabung dengan Partai Komunis Jerman, dan menjabat di Reichstag (dewan legislatif) dari 1920 hingga 1933, ketika partai itu dilarang oleh Adolf Hitler.

Ketika Zetkin kembali terpilih sebagai anggota Reichstag pada tahun 1932, hal itu menjadikannya sebagai anggota tertua saat itu.

Clara Zetkin meninggal dunia pada 20 Juni 933. Dalam obituari yang ditulis oleh Manchester Guardian, Zetkin disebut sebagai 'nenek buyut komunisme'.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com