Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menua Bersama di Kereta", Prameks Jogja-Solo dalam Kenangan...

Kompas.com - 10/02/2021, 19:41 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Setelah beroperasi sejak Mei 1994, Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) akhirnya resmi berhenti beroperasi pada Selasa (9/2/2021).

Perjalanan kereta Jogja-Solo kini berganti dengan Kereta Rel Listrik (KRL).

Prameks, kereta lokal bertarif ekonomis yang menghubungkan Kutoarjo, Yogyakarta (Jogja), Klaten, dan Solo ini meninggalkan banyak kenangan di benak para pelanggannya.

Apalagi, mereka yang mengandalkan Prameks sebagai moda transportasi harian menuju tempat kerja atau sekolah.

Kenangan bertahun-tahun menjadi penumpang Prameks ini dirasakan Yusticia Eka Noor Ida.

Anggota Ombudsman DIY ini belasan tahun menggunakan Prameks untuk menuju tempat kerjanya di Solo.

"Saya pengguna, saya tinggal di Jogja, bekerja di Solo, sudah sejak 2004 saya ngelaju, hampir 14 tahun saya ngelaju. Tapi kebetulan ini dinas di Jogja jadi beberapa waktu ini belum naik Prameks lagi," ujar Ida saat dihubungi melalui telepon, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Kereta Prameks Akan Pensiun, Ini Sejarahnya dari 1960 hingga Kini

Suka dan duka...

Selama menjadi pengguna setia Prameks, Yustisia mengaku memiliki banyak kenangan dan pengalaman berharga, baik suka maupun duka.

Hal paling membahagiakan adalah interaksi dan jejaring yang terbangun dengan para pengguna lainnya.

"Yang jelas kalau orang Jawa bilang tambah sedulur. Saya membuat quote ''Menua bersama di kereta', karena kebetulan kami setiap hari bareng. Ada sentimen perasaan yang sama, sepenanggungan, senasib, dan berada di lingkungan yang sama," ungkap Ida.

Dari interaksi yang terbangun itu, mereka bisa saling berbagi. Tak hanya cerita yang dibagi.

Jika Anda pernah naik Prameks dari Jogja-Solo pada pagi hari, tak jarang mereka berbagi makanan pula. Sekadar pengisi perut di pagi hari.

Dengan waktu tempuh sekitar 75 menit dari Jogja hingga Solo Balapan, Prameks dianggap istimewa. Istimewanya, menghubungkan dua kota dalam waktu lebih singkat jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi atau moda transportasi yang lain.

"Saya pernah naik bis (saat jadwal Prameks yang biasa ia gunakan ditiadakan), saking kacaunya intermoda itu, saya sampai Solo jam 11.00 WIB, padahal saya dari Jogja jam 6 pagi," cerita Ida.

Baca juga: KRL Yogya-Solo Segera Beroperasi, Begini Nasib KA Prameks

Oleh karena itu, jika sudah kehabisan tiket Prameks untuk kembali pulang ke Jogja, Ida mengaku lebih memilih untuk mengeluarkan biaya lebih banyak dan tetap menggunakan kereta api daripada harus menggunakan bus. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com