KOMPAS.com - Film yang diangkat dari puisi-puisi karya Chairil Anwar berjudul Binatang Jalang, menjadi polemik di media sosial terkait keotentikan salah satu puisi yang digunakan sebagai sumber inspirasi.
Dalam pemberitaan Harian Kompas, Minggu (24/1/2021) disebutkan bahwa babak pembuka film Binatang Jalang dimulai dengan ungkapan bait-bait pembuka puisi Chairil Anwar yang berjudul "Cinta dan Benci".
Namun, melalui akun media sosialnya dua orang penulis Indonesia yaitu Saut Situmorang dan Eka Kurniawan, meragukan puisi tersebut sebagai karya dari Chairil Anwar.
Baca juga: Ramai soal Puisi Cinta dan Benci di Film Binatang Jalang, Bukan Karya Chairil Anwar?
Salah seorang warganet juga menemukan bahwa puisi tersebut ditulis oleh seseorang bernama Ari Ridho, dan dipublikasikan di sebuah blog pada 11 Juli 2014.
Dalam postingan blog itu, Ari Ridho menyebut bahwa puisi yang dia cantumkan bukanlah karya Chairil Anwar melainkan puisi buatannya sendiri.
"Di sini, saya tidak bermaksud mempersembahkan karya Chairil Anwar si penyair terkenal tersebut. Karena, itu melanggar hak cipta. Jadi, saya membuat sendiri puisi cinta ini,"
"Meskipun demikian, kumpulan puisi cinta karya saya ini terinspirasi dari puisi-puisi Chairil Anwar. Selamat menikmati. Maaf, bagi yang merasa tertipu," tulis dia.
Terkait polemik puisi Cinta dan Benci dalam film Binatang Jalang, Exan Zen selaku sutradara film tersebut, secara pribadi meminta maaf kepada semua pihak yang telah dibuat tidak nyaman atas masalah ini.
"Lebih dari sekedar permintaan maaf, saya juga perlu menyampaikan klarifikasi agar semua pihak menjadi jelas atas “kesalahan” saya mengambil puisi Cinta dan Benci menjadi bagian dari film puisi Binatang Jalang," kata Exan, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/1/2021).
Exan mengatakan, dia mendapatkan puisi Cinta dan Benci dari hasil pencarian di Google Search, antara lain dari Gasbanter Journal.
Baca juga: Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45
Di dalam web tersebut memberitakan soal “Penghargaan Dewan Kesenian Bogor (DKB) Award 2007 untuk kategori seniman sastra yang diterima oleh putrinya, Evawani Elissa Chairil Anwar”.
Selain itu ada pula kumpulan puisi karya Chairil Anwar paling populer dan menginspirasi, pada daftar urutan nomer 12 berjudul Cinta dan Benci, diapit oleh puisi Cintaku Jauh di Pulau di nomer 11 dan Sajak Putih di nomer 13.
"Saya mendapat info dari kawan wartawan lewat WA kalau puisi Cinta dan Benci adalah tulisan Ari Ridho. Dia bertanya apakah saya sudah bertemu Ari Ridho, saya menjawab belum. Saya justru baru mendengar soal ini dan saya meminta nomer Ari Ridho agar saya bisa bertanya langsung padanya," kata Exan.
Namun hingga saat ini, Exan belum berhasil menghubungi Ari Ridho yang disebut sebagai penulis asli puisi Cinta dan Benci, yang puisinya turut disertakan dalam film garapannya.
"Di tengah ketidakpastian soal puisi Cinta dan Benci karena saya belum menemukan kontak Ari Ridho, maka saya sebagai penulis skenario dan sutradara, dengan penuh kesadaran demi kebaikan bersama akan menghilangkan Cinta dan Benci dari dereten puisi karya Chairil Anwar dalam film puisi Binatang Jalang," kata Exan.
Baca juga: Puisi Aku Chairil Anwar