KOMPAS.com - Hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 12-14 Januari 2021 mengakibatkan banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel)
Salah satu wilayah yang terdampak parah akibat bencana banjir ini adalah Kabupateng Balangan, yang terletak di bagian utara Kalimantan Selatan.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (16/1/2021) pukul 02.00 WIB tercatat ada 3.571 rumah di Balangan yang terendam banjir.
Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...
Banjir di Balangan disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan meluapnya sungai Balangan dan sungai Pitap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan menyebut, saat ini banjir masih belum surut, dengan tinggi muka air terpantau sekitar 50-150 sentimeter.
BPBD Balangan menyebut, saat ini kebutuhan mendesak yang harus segera disediakan adalah perahu karet dan logistik.
Baca juga: Mengapa Bandung Kerap Diterjang Banjir?
3.571 rumah terendam
Pusat Pengendali Operasi BNPB menyebut, sebanyak 3.571 rumah yang terendam di Balangan tersebar di enam daerah Kecamatan, berikut rinciannya:
Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Ciamis, Apa Sebabnya?
11.816 orang terdampak banjir
Sementara itu, BPBD Balangan melaporkan, tercatat ada 11.816 orang yang terdampak banjir.
Mereka tersebar di enam daerah Kecamatan, berikut rinciannya:
Sejauh ini, petugas masih melakukan proses pendataan untuk memastikan jumlah pengungsi yang telah dievakuasi.
Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan, hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat tiga hari ke depan.
Meski demikian, yang perlu diwaspadai antara lain daerah-daerah Kalimantan Selatan bagian selatan dan barat seperti wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kab.Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, dan Hulu Sungai Selatan.
"Wilayah-wilayah ini berpotensi terjadi hujan lebat terutama pada dini hari menjelang pagi," kata Taufan, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Gempa Majene Magnitudo 6,2, Ini Hasil Monitoring dan Analisis BMKG
Taufan mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, serta jalan licin.
"Masyarakat juga diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," kata Taufan.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?