Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Covid-19 Inggris Ditemukan Sampai di AS, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 05/01/2021, 09:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus varian virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris telah diidentifikasi di New York, Amerika Serikat. 

Dikutip dari Independent (5/12/2021), kepastian kasus mutasi virus corona yang dinilai lebih menular telah sampai ke Amerika Serikat disampaikan Gubernur New York Andrew Cuomo, Senin (4/12/2021).

Varian Covid-19 ditemukan pada seorang pria berusia 60-an di Saratoga County yang tidak pernah bepergian.

Tiga orang lain yang terkait dengan toko perhiasan tempat dia bekerja juga memiliki hasil tes positif, meskipun tidak jelas apakah mereka juga dinyatakan positif untuk varian tersebut.

Baca juga: Menilik Varian B117, Mutasi Virus Corona yang Diyakini Lebih Mudah Menular

Tidak sebabkan Covid-19 lebih parah

Varian SARS-CoV-2 ini dinilai lebih menular tetapi diyakini tidak lebih mematikan atau resisten terhadap upaya vaksin Covid-19 saat ini.

Sebelumnya dilansir Financial Times, (20/12/2020), penasihat medis senior Kesehatan Masyarakat Inggris, Susan Hopkins, mengatakan hal itu menunjukkan bahwa varian baru tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan kematian.

Tetapi para peneliti Public Health England menegaskan bahwa B.1.1.7, varian virus baru yang menyebar di Inggris, lebih menular.

Apa yang berbahaya dari varian baru virus corona

Picu lonjakan kasus

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan mutasi yang tercatat di UK dan South Africa sejauh ini tidak ditemukan membuat penyakit Covid-19 menjadi lebih parah.

"Namun harus diketahui bahwa meski tidak membuat parah ketika satu virus baru ini bisa menular lebih efektif, lebih cepat, itu artinya kasus orang sakit bisa berkali-kali lipat," katanya pada Kompas.com, Sabtu (2/12/2021).

Baca juga: 3 Negara ASEAN Ini Laporkan Varian Baru Virus Corona, Bagaimana dengan Indonesia?

Varian baru virus corona ini menurut Dicky bisa membuat kasus Covid-19 bertambah 3-5 kali lipat dari sebelumnya.

Artinya, potensi orang yang memerlukan perawatan ICU rumah sakit, akibat orang yang memiliki faktor risiko lebih mudah terinfeksi juga makin besar.

"Ini akan menjadi beban besar bagi layanan kesehatan yang pada gilirannya akan meningkatkan kematian karena orang yang membutuhkan layanan kesehatan nggak kebagian. Nah ini yang ditakutkan," ujarnya.

Dicky juga mengungkapkan, bahkan sebetulnya angka penularan yang besar walaupun tidak membuat keparahan lebih besar itu yang paling ditakutkan dari sisi epidemiologi.

Tentang mutasi virus corona

Sebelumnya, penelitian oleh Public Health England menunjukkan varian baru dari virus corona yang ditemukan di Inggris tidak menyebabkan Covid-19 yang lebih parah dari varian lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com