Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Akan Izinkan Vaksin Covid-19 Campuran pada Situasi Tertentu, Apa Risikonya?

Kompas.com - 03/01/2021, 18:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Inggris akan mengizinkan seseorang untuk diberikan suntikan vaksin Covid-19 yang berbeda pada kesempatan tertentu.

Melansir dari Reuters, Sabtu (2/1/2021), hal itu dilakukan pihak berwenang Inggris meski bukti tentang tingkat kekebalan yang ditawarkan dengan mencampurkan dosis tersebut masih kurang. 

Menyimpang dari strategi lain secara global, pemerintah mengatakan orang-orang dapat diberikan kombinasi dua suntikan vaksin Covid-19 berbeda. 

Menurut pedoman yang diterbitkan pada Malam Tahun Baru, seperti misalnya jika dosis vaksin yang sama habis.

"(Jika) vaksin yang sama tidak tersedia, atau jika produk pertama yang diterima tidak diketahui, masuk akal untuk menawarkan satu dosis produk yang tersedia secara lokal untuk melengkapi jadwalnya," menurut pedoman tersebut.

Baca juga: Viral Informasi Vaksin Sinovac untuk Kelinci Percobaan dan Mengandung Bahan Tak Halal, Simak Tanggapan Bio Farma

Kasus sangat jarang 

Kepala imunisasi di Public Health England, Mary Ramsay mengatakan, ini hanya akan terjadi pada kesempatan yang sangat jarang.

Selain itu, pemerintah tidak merekomendasikan pencampuran vaksin Covid-19, yang memerlukan setidaknya dua dosis yang diberikan dalam beberapa minggu.

"Setiap upaya harus dilakukan untuk memberi mereka vaksin yang sama, tetapi jika tidak memungkinkan, lebih baik memberikan dosis kedua dari vaksin lain daripada tidak sama sekali," katanya.

Awal pekan ini, Inggris mengaktifkan kembali rumah sakit darurat yang dibangun pada awal wabah ketika bangsal dipenuhi dengan pasien Covid-19.

Inggris berada di garis depan dalam menyetujui vaksin Covid-19, menjadi negara pertama yang memberikan otorisasi darurat kepada vaksin Pfizer/BioNTech dan AstraZeneca-University of Oxford bulan lalu.

Baca juga: Mengenal Novavax, Vaksin Terbaru yang Akan Digunakan di Indonesia

Lantas, amankah penggunaan vaksin campuran tersebut?

Penjelasan ahli patologi

Ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, metode pemberian vaksin Covid-19 campuran secara teori menurutnya berisiko.

Namun demikan, akan berbeda jika vaksin-vaksin yang akan digunakan telah dibuktikan secara uji klinis.

"Kondisi pemberian dengan vaksin berbeda itu hanya pada kondisi terpaksa, dimana pasien berada pada risiko sangat tinggi, atau tidak diketahui jenis vaksin yang diterima sebelumnya," kata Tonang kepada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com