KOMPAS.com - Amerika Serikat melaporkan kasus pertama varian baru virus corona di Colorado pada Selasa (29/12/2020).
Dilansir dari The Guardian, Jumat (1/1/2021), orang yang terinfeksi adalah petugas yang dikirim untuk membantu di panti jompo dalam upaya melawan Covid-19.
Pejabat kesehatan mengungkapkan, ada penjaga lain yang mungkin juga sudah tertular virus corona.
Tak lama setelah itu, California mengonfirmasi kasus pertama varian baru virus corona pada Rabu (30/12/2020).
Berita tentang kasus kedua yang dikonfirmasi dalam waktu kurang dari 24 jam memberikan indikasi kuat bahwa infeksi menyebar lebih luas di negara tersebut.
Kasus di Colorado dan California telah menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang bagaimana varian baru menyebar di AS dan apakah masih ada kesempatan untuk menghentikannya sekarang.
Akan tetapi, para ahli menyebutkan, penyebaran varian baru virus corona itu mungkin sudah menyebar di tempat lain di AS.
Sementara itu, menurut para ahli, vaksin virus corona yang saat ini didistribusikan kemungkinan masih berfungsi untuk melindungi orang dari potensi terinfeksi varian baru.
Mereka yakin, meskipun lebih menular, varian baru itu tidak menyebabkan kondisi yang lebih parah.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Lebih Menular, Ini yang Harus Diwaspadai
Selain di AS, sejumlah negara telah lebih dulu kasus infeksi varian baru virus corona yang pertama kali dilaporkan di Inggris.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (28/12/2020), berikut timeline kasus infeksi varian baru virus corona di dunia:
20 September 2020: Varian baru virus corona VUI-202012/01 pertama kali dilaporkan di Kent, Inggris.
14 Desember 2020: Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengungkapkan bahwa setidaknya 1.000 kasus varian baru VUI-202012/01 virus corona telah ditemukan - sebagian besar di selatan Inggris.
18 Desember 2020: Afrika Selatan mengonfirmasi keberadaan strain baru Covid 501.V2.
20 Desember 2020: Italia melaporkan kasus pertama varian VUI-202012/01 baru pada seseorang yang melakukan perjalanan dari Inggris.