KOMPAS.com - Temuan varian baru virus corona di Inggris menimbulkan kekhawatiran baru di dunia.
Kasus Covid-19 di banyak negara belum terkendali, bahkan peningkatannya melaju lebih cepat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, strain baru virus corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya.
Strain tersebut diberi nama "VUI-202012/01" dan saat ini masih diteliti oleh sejumlah ahli di negara tersebut.
Selain Inggris, Perancis melaporkan kasus pertama dari varian baru virus corona pada Sabtu, (26/12/2020).
Kasus itu berasal dari seorang pria warga negara Perancis yang kembali ke negaranya setelah mengunjungi London, Inggris, pada 19 Desember 2020.
Setibanya di Perancis, pria itu dites positif terinfeksi varian baru virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: 13 Negara yang Laporkan Temuan Varian Baru Virus Corona
Di Asia, temuan varian baru virus corona juga ditemukan di sejumlah negara. Berikut negara di Asia yang telah mengonfirmasi adanya varian baru virus corona:
Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi 21 kasus Covid-19 pada Rabu (23/12/2020).
Satu di antaranya merupakan kasus virus corona mutasi baru dari Inggris.
Pasien adalah seorang pelajar Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris, seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/12/2020).
Kasus itu teridentifikasi sebagai kasus nomor 58.504. Ia tinggal di Inggris selama studinya sejak Agustus 2020.
Pasien yang tak disebutkan identitasnya ini tiba di Singapura pada 6 Desember 2020 dan melakukan karantina selama dua minggu sesuai protokol.
Baca juga: Singapura Identifikasi Kasus dengan Varian Baru Virus Corona seperti di Inggris
Akan tetapi, varian baru ini bukan yang ditemukan di kawasan Northern Beach yang menjadi pusat wabah virus corona, dan menyebabkan pembatasan aturan diberlakukan di kawasan Greater Sydney.