KOMPAS.com - Jangkrik Bos...
Begitulah penggalan dialog Kasino Hadiwibowo, personel grup lawak Warkop, ketika membintangi film tahun 1981 berjudul CHIPS.
Dialog itu, bersama ekspresi Kasino yang khas, menjadi salah satu momen ikonik dalam sejarah perfilman Indonesia, yang masih terus populer, meski sang empunya dialog sudah tiada.
Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Puncak Semeru karena Keracunan Gas
Kasino meninggal dunia 23 tahun yang lalu, tepatnya pada Kamis, 18 Desember 1997 pukul 23.00 WIB di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta karena kanker otak.
Dikutip dari Harian Kompas, 19 Desember 1997, sebelum meninggal dunia, Kasino telah terlebih dulu menjalani perawatan di rumah sakit itu selama sekitar dua pekan.
Kasino meninggalkan seorang istri, Amarmini (Meike) yang dinikahi pada 1976 serta dua putri Hana dan Larasati.
Baca juga: Mengenang Vokalis Band Queen Freddie Mercury dan Perjalanan Hidupnya...
Kasino lahir di Gombong, Jawa Tengah, 15 September 1950.
Dia mulai dikenal setelah menjadi penyiar Radio Prambors pada 1974.
Alumnus Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia (UI) tahun 1979 ini mulai muncul dalam kelompok lawak Warung Kopi pada 1975.
Baca juga: Mengenang Ricky Yacobi dan Kiprahnya di Lapangan Hijau...
Setelah mencuat dalam lawakan-lawakan di kampus, Warkop menjadi dikenal luas setelah diberi kesempatan tampil di TVRI.
Kritikan- kritikan khas yang ditampilkan kelompok ini membuat mereka langsung mendapat tempat di hati kalangan pencintanya.
Pada 1978, bersama Nanu, Dono, dan Indro, Kasino sempat membuat rekaman lawak yang juga diterima baik oleh pencintanya.
Baca juga: Mengenang 11 Tahun Kepergian Meggy Z, seperti Apa Perjalanan Hidupnya?
Setelah itu bendera kelompok Warkop semakin berkibar.
Pada 1979, mereka mulai merambah layar putih.
Sekitar 12 film layar lebar dibuat grup Warkop dan selalu ditunggu masyarakat di saat-saat perayaan Lebaran yang memang menjadi momen dirilisnya film-film Warkop terbaru.
Baca juga: Mengenang 24 Tahun Meninggalnya Pencipta Doraemon, Bagaimana Perjalanannya?