Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui soal Rapid Test Antigen

Kompas.com - 17/12/2020, 07:32 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rapid test antigen menjadi syarat baru melakukan perjalanan yang ditetapkan pemerintah.

Mereka yang melakukan perjalanan ke luar kota harus mempersiapkan hasil rapid test antigen.

Aturan ini mulai berlaku pada 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Sebelumnya, perjalanan bisa dilakukan dengan membawa hasil negatif rapid test antibodi.

Dari sisi harga, rapid test antigen lebih mahal dari pada rapid test antibodi.

Baca juga: [POPULER TREN] Beda Rapid Test Antigen, Antibodi, dan PCR

Apa saja yang perlu kita ketahui soal rapid test antigen?

1. Lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi

Rapid test antigen memerlukan spesimen swab orofaring atau swab nasofaring. rapid test antibodi menggunakan sampel darah.

Rapid test antigen sering pula disebut dengan swab antigen. Tes ini dinilai lebih akurat dibandingkan tes antibodi karena dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan.

Pemeriksaannya dapat dilakukan di tempat yang mempunyai fasilitas biosafety cabinet.

Rapid test antigen dapat digunakan dalam mendeteksi kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) pada wilayah yang tak mempunyai fasilitas pemeriksaan Reverse Transcriptase-Polumerase Chain Reaction (RT-PCR).

Rapid test antigen hanya sebagai screening awal, yang hasilnya harus tetap dikonfirmasi dengan test RT-PCR.

Tes antigen juga disebut dapat mendeteksi protein virus corona saat virus di tubuh seseorang berada di tingkat paling menular.

2. Harga bervariasi

Seorang warga tengah menjalani swab antigen di Laboraturoum Kesehatan Provinsi NTB, sebagai upaya antispasi penyebaran covid-19 di NTB.Idham Khalid Seorang warga tengah menjalani swab antigen di Laboraturoum Kesehatan Provinsi NTB, sebagai upaya antispasi penyebaran covid-19 di NTB.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui penggunaan tes cepat antigen secara darurat di negara-negara dengan jumlah tes PCR rendah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tes antigen dapat mengeluarkan hasil dalam waktu 15-30 menit. 

Pada Oktober lalu, WHO akan mendistribusikan dua tes antigen, merek Abbott (Amerika Serikat) dan SD Biosensor (Korea Selatan) ke sejumlah negara atas kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti Bill & Melinda Gates Foundation.

Diberitakan Kompas.com, 16 Desember 2020, harga rapid tes antigen Covid-19 di Indonesia masih bervariasi, berada di kisaran Rp 349.000-Rp 665.000.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com