Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Banjir, Ini Cara Bertahan dan Pertolongan Korban Tenggelam

Kompas.com - 07/12/2020, 14:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumah daerah di Indonesia mengalami musibah banjir mengingat intensitas hujan yang mulai tinggi dalam beberapa waktu terakhir. 

Banjir terjadi di antaranya di Jakarta, Aceh dan Medan, Sumatera Utara. 

Sementara itu musibah banjir bandang yang menerjang Perumahan De Flamboyan, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara mengakibatkan lima orang meninggal dunia.

Baca juga: Banjir di Perumahan De Flamboyan Medan, 5 Orang Ditemukan Meninggal

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (6/12/2020) musibah banjir bandang terjadi di wilayah tersebut pada Jumat (4/12/2020).

Salah satu korban jiwa dalam bencana itu adalah Satria Eka Winarya (18) yang tewas tenggelam. Korban tergelincir dari perahu dan terbawa arus hingga ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Deni Marpaung, kawan korban yang juga tergelincir dari perahu mengatakan, Eka sebelumnya mengatakan bahwa dirinya tidak bisa berenang.

Lantas, bagaimana cara menyelamatkan diri dari banjir jika tidak bisa berenang?

Berusaha tetap mengambang

Menjawab pertanyaan itu, Kabid SAR Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sugeng Riyono mengatakan, jika seseorang tiba-tiba terkena arus banjir, maka yang harus dilakukan adalah berusaha tetap mengambang (floating).

"Mengambang itu telentang ya. Usahakan jangan berenang. Kalau di banjir jangan berenang telungkup, kita akan kalah," kata Jabrik, begitu ia biasa disapa, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/12/2020).

"Kita telentang, kaki berada di depan (pandangan mata). Jadi kalau ada, misalnya kayu atau apa, itu yang kena kaki kita dulu dan bukan kepala kita," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Duka Banjir Medan, Korban Mengaku Tak Bisa Berenang dan Takut Tenggelam

Kemudian, usahakan untuk mencari barang-barang yang terapung, seperti bambu, kursi, botol plastik, jaket, galon air, kayu, atau kasur. Intinya barang apapun yang dapat mengapung.

"Dirangkul saja (barang-barang itu) tapi posisinya telentang. Jangan berusaha berenang, karena arus ini tidak bisa diprediksi kekuatan dan kecepatannya," kata Jabrik.

Dia mengatakan, fungsi dari merangkul barang-barang tersebut adalah untuk membantu seseorang tetap mengambang di atas air.

Berusaha keluar dari air

Setelah berhasil bertahan tidak tenggelam, Jabrik menyarankan untuk mencari pohon atau tempat yang lebih tinggi dari air, dan bisa dipanjat atau dinaiki.

"Terus kalau kita bisa berpegangan di pohon, segera panjat. Usahakan untuk terus naik dan lepas dari air," kata Jabrik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com