Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 yang Semakin Mengkhawatirkan dan Catatan untuk Pemerintah...

Kompas.com - 06/12/2020, 09:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Penambahan kasus harian konsisten di atas 5.000 kasus dalam beberapa pekan ini.

Peningkatan kasus dipicu libur panjang dan sejumlah kerumunan massa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Kekhawatiran semakin bertambah karena pada pekan depan ada potensi kerumunan yang terjadi karena pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

Selain itu, berlangsungnya libur akhir tahun dalam waktu yang cukup lama.  

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandhu Riono menyebut situasi saat ini semakin mencekam.

Kemampuan rumah sakit-rumah sakit, terutama di daerah, kian terbatas.

Baca juga: WHO: Dunia Bisa Mulai Bermimpi Pandemi Covid-19 Berakhir

Ia mengatakan, lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir yang berakibat pada menurunnya kapasitas rumah sakit justru tak banyak direspons secara serius oleh pemerintah.

"Tadi pagi saya ketemu teman-teman dari Jogja, Sleman, katanya rumah sakit penuh. Saya membaca di beberapa daerah juga penuh, tapi tidak seorang pun pemimpin di daerah itu yang ada suara bergerak atau panik," kata Pandhu kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2020) malam.

"Tidak ada respons sama sekali dalam situasi kegawatan yang semakin mencekam ini," lanjut dia.

Tak seperti sebelumnya, Pandhu menyebut lonjakan kasus kali ini tak hanya di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah.

Apalagi, daerah-daerah tersebut sebagian akan menyelenggarakan Pilkada pada 9 Desember 2020.

Menurut dia, kondisi ini akan menyebabkan potensi penularan di masyarakat semakin tinggi.

Selain itu, Pandhu juga menyoroti cuti bersama yang masih ada pada akhir tahun ini.

"Jadi ada dua kegiatan massif, yaitu Pilkada, 100 juta penduduk lebih akan berinteraksi. Kedua liburan akhir tahun, kemudian dampaknya kepada penularan akan tinggi," jelas dia.

Baca juga: Epidemiolog Sarankan Libur Panjang Akhir Tahun Ditiadakan

"Harusnya betul-betul cuti bersama itu tidak ada, cuma libur Natal dan Tahun Baru. Jadi orang tidak punya kesempatan untuk memanfaatkan liburan mereka," kata Pandu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com