Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Kedekatan Dubes Jepang Ishii Masafumi dengan Warganet Indonesia...

Kompas.com - 05/12/2020, 09:33 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ishii Masafumi, mungkin namanya tidak begitu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia.

Namun jika disebut "Duta Besar Jepang", atau "Dubes Jepang", sebagian orang khususnya pengguna media sosial mungkin bisa mengetahui siapa sosoknya.

Ya, Masafumi adalah Duta Besar Jepang di Indonesia yang terkenal aktif mengunggah kegiatan kerjanya melalui akun-akun media sosial, salah satunya Instagram di akun @jpnambsindonesia.

Di akun yang saat ini sudah memiliki 147 ribu pengikut, Masafumi kerap kali mengunggah menu makan siang yang merupakan menu-menu masakan Indonesia.

Dari 2-3 foto yang diunggah bersamaan di Instagram, ia selalu menunjukkan ekspresi dan gaya foto yang unik. Masafumi juga menunjukkan makanan yang semula memenuhi piring berhasil dihabiskan.

Baca juga: Dubes Jepang Ishii Masafumi Pamit, Warganet Kenang Menu Makan Siangnya

Tak hanya makanan, diplomat berusia 63 tahun ini juga selalu mengenakan batik Indonesia di hampir semua aktivitas kantornya.

Beragam motif batik ia miliki, terkadang penggunaannya pun disesuaikan dengan tema kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya, saat mengunjungi Bakamla, ia mengenakan batik dengan tema laut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ambassador Ishii Masafumi (@jpnambsindonesia)

Tak heran, sosoknya mendapat simpati dari banyak warganet dari Indonesia. Bahkan ratusan warganet meninggalkan komentar bernada sedih ketika Masafumi menyebut waktu dinasnya di Indonesia akan segera berakhir sekitar 20 hari lagi.

Misalnya komentar dari akun @andhits.

"Pakkkkk... Cancel ajaa, jangan pulang ???????????????? sedihhhh bgt," tulisnya.

"???????????????????????????? pindah mana pak , bakal bikin melow, bakal kangen foto2 dan makanan nah ????????????????????????," tulis akun lain, @skarsgard_elly.

Baca juga: Cara Unik Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii Makan Siang...

Proses panjang

Dosen Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya, Ferdiansyah Rivai, menilai kedekatan antara Masafumi dengan warganet Indonesia merupakan hal yang tidak bisa terjadi begitu saja. Dibutuhkan proses yang panjang.

"Diplomasi Kebudayaan Jepang sudah berlangsung lama di Indonesia. Melalui booming budaya-budaya pop-nya sejak tahun 1990an. Sehingga masyarakat Indonesia sebenarnya sudah sangat dekat dengan budaya Jepang," kata Ferdi saat dihubungi Jumat (4/12/2020).

Oleh karenanya, ia menyebut kedekatan yang tercipta ini memang cukup mudah untuk dibentuk.

"Jadi, langkah Dubes Jepang ini untuk dekat dengan masyarakat Indonesia cukup mudah. Berbeda misalkan ini dilakukan oleh dubes negara lain yang tak punya riwayat historis yang sama. Effort-nya pasti harus lebih tinggi," jelas Ferdi.

Baca juga: Dubes Jepang Tidak Sabar Naik MRT Jakarta untuk Makan Siang di Blok M

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Tren
Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Ramai soal Potongan Pajak THR yang Dinilai Tinggi, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tren
Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Tren
10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

10 Ciri Kucing Mau Melahirkan, Sering Gelisah dan Jadi Lebih Penyayang

Tren
Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Tren
Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Alasan PSI Akan Usung Kaesang sebagai Cagub Jakarta

Tren
Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Kura-kura dan Penyu

Tren
Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Unair Buka Suara soal Gaduh Cuitan Mahasiswa Plagiat Tugas

Tren
Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Tren
Penyebab Komputer atau Laptop Hang dan Cara Mengatasinya

Penyebab Komputer atau Laptop Hang dan Cara Mengatasinya

Tren
Puluhan Kampus Pengirim Mahasiswa Magang di Jerman Bakal Dijatuhi Sanksi

Puluhan Kampus Pengirim Mahasiswa Magang di Jerman Bakal Dijatuhi Sanksi

Tren
Anakonda Terbesar di Dunia Ditemukan Mati, Diduga Ditembak Pemburu

Anakonda Terbesar di Dunia Ditemukan Mati, Diduga Ditembak Pemburu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com