KOMPAS.com – Sejak pertama kali dilaporkan pada akhir tahun 2019, kasus virus corona di berbagai belahan dunia masih menunjukkan peningkatan.
Data Worldometers, pada Selasa (1/12/2020) menunjukkan, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 63.700.703.
Adapun, dari jumlah tersebut tercatat kasus kematian sebanyak 1.476.564. Sedangkan, mereka yang sembuh dari Covid-19 ada sebanyak 44.110.815 orang.
Di tengah pandemi yang berlangsung, sejumlah ilmuwan dan perusahaan kesehatan berlomba untuk menemukan vaksin virus corona.
Kini, tiga di antara kandidat vaksin tersebut sedang mengajukan izin penggunaan darurat, baik di Amerika Serikat maupun Eropa.
Baca juga: Studi: Virus Corona Dapat Masuk ke Otak
Berikut ini beberapa produsen vaksin virus corona yang sedang mengajukan izin penggunaan darurat:
Pfizer yang bekerja sama dengan BionTech adalah salah satu pihak yang mengajukan izin penggunaan darurat atas kandidat vaksin virus corona yang dibuatnya.
Pada 20 November, perusahaan mengajukan izin penggunaan darurat ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Lalu, dilansir Reuters pada Selasa (1/11/2020), mereka menyatakan vaksinnya akan dapat dipakai pada bulan ini di Eropa setelah pengajuan persetujuan penggunaan darurat Uni Eropa di setujui oleh European Medicines Agency (EMA).
Kadidat vaksin buatan Pfizer-BioNTech, berdasarkan hasil uji coba terakhir pada 18 November, diklaim memiliki keefektifan 95 persen terhadap virus corona tanpa masalah keamanan.
Baca juga: Pfizer dan BioNTech Ajukan Izin Penggunaan Vaksin ke Otoritas AS
Moderna menyatakan, Senin (31/11/2020), pihaknya telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatannya kepada regulator AS dan Eropa.
Dilansir Finance, Moderna telah menerima hasil akhir yang dibutuhkan, kandidat vaksinnya diklaim efektif 94 persen terhadap virus corona.
Moderna juga mengklaim efektivitas suntikan dan catatan keamanan vaksin virus corona buatannya baik.
Sehingga, Moderna menyakini memenuhi persyaratan yang ditetapkan FDA AS untuk penggunaan darurat.
Baca juga: 94 Persen Vaksin Covid-19 Efektif, Moderna Ajukan Izin Penggunaan Darurat
AstraZeneca dan Universitas Oxford saat ini tengah berupaya mengajukan izin penggunaan darurat kandidat vaksin Covid-19 buatannya ke regulator Eropa maupun AS.
Sebelumnya, AstraZeneca mengklaim vaksin yang dikembangkannya bersama Oxford menunjukkan efektivitas sebesar 90 persen.
Mengutip The Wall Street Journal, Jumat (27/11/2020), perusahaan berharap mendapatkan persetujuan di Eropa dalam beberapa hari mendatang.
Inggris sejauh ini telah meminta kepada Badan Pengatur Obat dan Kesehatan Inggris untuk segera meninjau vaksin AstraZeneca untuk penggunan darurat di negara itu.
Sementara itu, melansir dari India, Institut Serum India (SII) saat ini tengah mengupayakan izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca di India agar bisa segera digunakan dalam waktu sekitar dua minggu ke depan.
Baca juga: Vaksin Oxford Lebih Cocok bagi Dunia Dibandingkan Pfizer dan Moderna, Mengapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.