Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Social Experiment Tunjukkan Lemahnya Wawasan Kebangsaan pada Anak

Kompas.com - 20/11/2020, 12:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, media sosial diramaikan dengan video social experiment yang menampilkan sejumlah anak-anak tak mengenali foto para tokoh dan pahlawan bangsa.

Anak-anak itu justru lebih mengenal foto para artis dan influencer yang kini sedang populer di kalangan para remaja.

Adalah akun @iben_ma yang melakukan social experiment itu dan mengunggahnya melalui Instagram.

"Jadi minggu ini gua melakukan social experiment lagi. Kali ini terkait dengan Influencer. Apakah benar Influencer lebih terkenal dibanding tokoh-tokoh penting Indonesia? Silahkan liat jawabannya pada video-video berikut," tulis akun itu.

Unggahan lengkap dari social experiment itu bisa dilihat di sini: Viral social experiment pada anak soal foto para tokoh dan pahlawan.

Baca juga: Penguatan Jati Diri Kebangsaan Indonesia

Selain unggahan @iben_ma, video social experiment serupa juga dilakukan @ultram3lk melalui platform TikTok.

Dalam social experiment kali ini, penanya meminta sejumlah anak untuk melanjutkan lagu nasional yang dinyanyikannya.

Sayangnya, anak tersebut tak bisa melanjutkannya dengan tepat. Saat penanya meminta melanjutkan jargon "tarik sis", anak itu pun spontan menjawabnya "semongko".

Unggahan lengkap dari social experiment itu bisa dilihat di sini: Viral social experiment pada anak soal lagu nasional.

Baca juga: Ini Contoh Pengamalan Pancasila di Kehidupan Sehari-hari

Respons Kak Seto

Menanggapi kondisi itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto) mengatakan pendidikan nasionalisme di Indonesia memang kurang mendapat banyak perhatian.

"Kita tahu isi pendidikan kita ada 5, yaitu etika, estetika, iptek, nasionalisme, dan kesehatan," kata Kak Seto kepada Kompas.com, Kamis (19/11/2020).

"Nasionalisme ini tampaknya kurang mendapat perhatian dan kurang melekat di kalangan anak-anak," sambungnya.

Kak Seto mengaku sangat prihatin dengan kondisi ini. Sebab, hal itu akan berpengaruh pada pengembangan bangsa.

Menurut dia, lemahnya wawasan kebangsaan di kalangan ini kemungkinan dipengaruhi oleh pengaruh tayangan atau informasi di dunia maya yang banyak diakses melalui gadget.

"Sekarang ini juga kan banyak dikeluhkan juga, anak kok kecanduan gadget. Kalau untuk pendidikan sih tidak masalah, tapi justru untuk hal yang sifatnya yang lebih nge-pop, ini sangat bahaya," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com