Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 30 Tahun, Perbatasan Arar antara Irak dan Arab Saudi Kembali Dibuka

Kompas.com - 19/11/2020, 12:02 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Irak dan Arab Saudi telah membuka kembali perbatasan Arar untuk perdagangan, setelah tiga dekade atai 30 tahun ditutup.

Sebelumnya, perbatasan Arar hanya dibuka setahun sekali untuk ibadah haji tahunan ke Mekkah.

Dikabarkan ABC News, Arar ditutup sejak 1990, setelah kedua negara memutuskan hubungan, menyusul invasi mantan pemimpin Irak Saddam Hussein ke Kuwait.

Perbatasan Arar resmi dibuka oleh para pejabat tinggi, termasuk menteri dalam negeri Irak dan duta besar Arab Saudi untuk Irak, yang melakukan perjalanan dari Baghdad.

Delegasi dari Riyadh akan membuka sisi perbatasan Arab Saudi, yang dapat diakses barang dan orang.

Baca juga: Simak, 6 SOP bagi Jemaah Umrah asal Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi

Hubungan diplomatik antar kedua negara dipulihkan pada 2015, setelah beberapa pertemuan tingkat tinggi mengarah pada pembukaan kembali Kedutaan Besar Riyadh di Baghdad.

Kemudian, pada 2017 dibentuk dewan koordinasi bilateral untuk meningkatkan hubungan dua negara ini.

Pembukaan kembali perbatasan Arar ini menjadi langkah kunci memperkuat hubungan kedua negara, juga memperdalam kerja sama ekonomi antara Irak dan Arab Saudi.

Selain itu, ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas perdagangan dan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi Irak di tengah krisis likuiditas.

Bagi penduduk Anbar, peningkatan aktivitas perdagangan membuka peluang pekerjaan.

Baca juga: Arab Saudi Akan Kembali Buka Visa Turis pada Awal 2021

Meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi menjadi kebijakan utama Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi yang menjabat pada Mei lalu.

Riyadh merupakan salah satu tujuan pertama yang direncanakan al-Kadhimi untuk dikunjungi, setelah dirinya menjadi perdana menteri.

Sementara itu, Irak telah menandatangani beberapa perjanjian investasi bersama yang mencakup sektor energi dan kesehatan.

"Kami memiliki banyak nota kesepahaman yang ditandatangani dengan Kerajaan Arab Saudi untuk melayani negara kami," ujar al-Kadhimi.

Melansir Aljazeera, Irak merupakan produsen terbesar kedua dalam organisasi minyak OPEC.

Infrastruktur minyak, gas, dan listriknya sudah sangat usang dan tidak efisien, tapi harga minyak yang rendah tahun ini telah menghalangi upaya untuk memperbaruinya.

Perusahaan internasional dan negara asing juga mengeluhkan korupsi yang merajalela, sehingga menyulitkan investasi.

Pemerintah telah berusaha untuk mempercepat investasi asing, termasuk dukungan Saudi pada bidang energi dan pertanian.

Baca juga: Simak, 6 SOP bagi Jemaah Umrah asal Indonesia dari Pemerintah Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Tren
Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Tren
Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Tren
Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Tren
Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Tren
Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Tren
Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Tren
Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com