Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Pilpres, Bagaimana Jika Trump Menolak Tinggalkan Gedung Putih?

Kompas.com - 11/11/2020, 09:12 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilihan Presiden AS berakhir dengan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dengan perolehan suara elektoral sebanyak 290 pada Minggu (8/11/2020).

Namun, Donald Trump mengklaim kemenangan pada malam pemilihan dan berjanji untuk pergi ke Mahkamah Agung guna menghentikan proses penghitungan suara.

Trump dinilai menolak kemenangan Joe Biden. Lantas apa yang terjadi jika Trump menolak untuk meninggalkan Gedung Putih?

Dilansir dari The Independent, (11/11/2020), Joe Biden telah mempersiapkan pasukan pengacaranya sendiri dan ahli hukum konstitusional untuk melawan tantangan hukum presiden dalam segala hal.

Mulai dari proses pemungutan suara hingga dugaan kasus penipuan pemilih, yang diklaim Trump tanpa bukti.

Kekhawatiran muncul tentang ancaman nyata Trump untuk tidak menyerah dalam pemilihan.

Baca juga: Biden Sebut Trump Memalukan karena Menolak Hasil Pilpres AS 

Mengakui kemenangan rival

Transisi kekuasaan secara damai adalah fondasi masyarakat Amerika. 

Dalam sejarahnya, ketika seorang calon presiden memenangi suara elektoral, seseorang rival dengan kepala dingin memberikan selamat demi kepentingan transfer kekuasaan secara damai.

Hal ini terjadi pada pemilihan presiden AS pada 1960, saat itu mantan presiden AS Richard Nixon mengakui John F Kennedy di tengah beberapa tuduhan kecurangan suara untuk Demokrat.

Selain itu, mantan Wakil Presiden Al Gore menerima keputusan Mahkamah Agung bahwa George Bush telah memenangkan pemilihan presiden tahun 2000 meskipun ada pertanyaan yang signifikan tentang integritas hasil di Florida.

Menanggapi hal itu, profesor ilmu politik di Universitas British Columbia, Paul Quirk mengatakan, kejadian itu akan menempatkan penegak hukum dalam posisi yang canggung.

“Pada titik tertentu, pertanyaannya akan menjadi: perintah siapa yang ditaati oleh penegak hukum? Karena itu pada akhirnya akan menjadi masalah penggunaan kekuatan dalam satu arah atau lainnya," ujar Quirk kepada The Independent.

Konsititusi AS

Sementara, Konstitusi AS tidak menyebutkan bagaimana seorang presiden harus dicopot jika mereka kalah dalam pemilihan dan menolak untuk menyerahkan kekuasaan kepada lawan mereka.

Kendati demikian, sulit untuk mengatakan apakah ada orang yang ingin mengirim FBI, atau angkatan laut, atau lembaga penegak hukum apa pun, untuk menangkap Donald Trump yang baru saja dikalahkan.

Baca juga: Biden Siapkan Pemerintahan Transisi, Trump Lanjutkan Gugatan Hukum

Sementara itu, profesor ilmu politik di University of New Haven, Joshua Sandman mengatakan, ia tidak berpikir Trump akan menolak untuk meninggalkan jabatannya setelah pemilihan karena itu akan menghancurkan warisan presiden sebelumnya.

Namun, Sandman menyarankan tekanan kongres dan politik yang intens akan memaksa Trump segera keluar dari jabatannya.

"Garis pertahanan pertama adalah kongres, dan partainya menekan dia keluar, mengatakan kepadanya bahwa dia harus mengundurkan diri atau pergi," ujar Sandman.

"Apabila ia ingin tinggal di Gedung Putih, dia akan tinggal di Gedung Putih. Tapi, sekali lagi, secara hipotetis Anda tidak membutuhkannya. Gedung Putih adalah simbol. Ini bukanlah kursi kekuasaan, tentu saja," lanjut dia.

Menurut Joshua, kejadian ini seperti karya fiksi ilmiah yang semuanya hanya hipotesis belaka.

Baca juga: INFOGRAFIK: Joe Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Ras Anjing yang Hanya Memiliki Jenis Bulu Berwarna Putih

7 Ras Anjing yang Hanya Memiliki Jenis Bulu Berwarna Putih

Tren
Profil Lawrence Wong, Calon Perdana Menteri Singapura Pengganti Lee Hsien Loong

Profil Lawrence Wong, Calon Perdana Menteri Singapura Pengganti Lee Hsien Loong

Tren
Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Tren
4 Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov di Laga Indonesia Vs Qatar

4 Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov di Laga Indonesia Vs Qatar

Tren
5 Fakta Penikaman di Gereja Sydney, Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

5 Fakta Penikaman di Gereja Sydney, Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

Tren
DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

Tren
Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Tren
Istri Dokter TNI Terjerat UU ITE Usai Ungkap Perselingkuhan Suami, Ini Kata Ahli Hukum

Istri Dokter TNI Terjerat UU ITE Usai Ungkap Perselingkuhan Suami, Ini Kata Ahli Hukum

Tren
7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

Tren
Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Tren
Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah

Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat-Angin Kencang 16-17 April 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat-Angin Kencang 16-17 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Kereta Tanpa Izin | Terapis di Sleman Menunggak Sewa dan Bawa Kabur Barang Kontrakan

[POPULER TREN] Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Kereta Tanpa Izin | Terapis di Sleman Menunggak Sewa dan Bawa Kabur Barang Kontrakan

Tren
MSG Disebut Lebih Sehat daripada Garam dan Gula, Ini Kata Ahli Gizi

MSG Disebut Lebih Sehat daripada Garam dan Gula, Ini Kata Ahli Gizi

Tren
Di Tengah Gempuran Teknologi, Bill Gates Sebut 3 Pekerjaan Ini Tak Akan Tergerus AI

Di Tengah Gempuran Teknologi, Bill Gates Sebut 3 Pekerjaan Ini Tak Akan Tergerus AI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com