KOMPAS.com - Sejumlah peneliti, ahli, dan perusahaan farmasi di dunia tengah berlomba mengembangkan vaksin virus corona.
Hal itu dilakukan sebagai upaya membantu memutus rantai penularan virus corona yang telah menginfeksi 51 juta orang di dunia.
Menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 170 kandidat vaksin yang tengah dikembangkan.
Normalnya, vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diuji efektivitasnya dan tambahan waktu untuk produksinya.
Akan tetapi, para ilmuwan berharap dapat mengembangkan vaksin virus corona baru ini dalam waktu 12-18 bulan.
Baca juga: Disebut Efektif Cegah Gejala Covid-19, Bagaimana Penelian Vaksin Corona Pfizer?
Terbaru, data awal pada kandidat vaksin Covid-19 yang dibuat perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech menunjukkan keefektifan melawan Covid-19.
Dalam data awal uji klinis fase 3 yang disebut analisis interim tersebut, terdapat 94 kasus positif Covid-19 di antara 43.000 partisipan uji coba.
Tim ahli menemukan kurang dari 8 orang atau 10 persen kasus positif pada kelompok partisipan yang mendapatkan dua dosis vaksin ini.
Sementara itu, lebih dari 90 persen kasus positif Covid-19 terjadi pada kelompok yang hanya mendapat plasebo.
Mengutip The Guardian, Senin (9/11/2020), hasil data awal ini melebihi ekspektasi dari pada ahli sebelumnya.
Selain Pfizer, vaksin-vaksin lain pun masih terus dikembangkan. Berikut adalah perkembangan tahapan vaksin Covid-19 lainnya:
Baca juga: Brasil Hentikan Uji Klinis Vaksin Corona Produksi Sinovac, Mengapa?
Melansir laporan New York Times pada Senin (9/11/2020), selain Pfizer, berikut adalah daftar vaksin lainnya yang telah memasuki uji klinis tahap 3:
1. Moderna
Moderna mengembangkan vaksin yang berbasis mRNA untuk memproduksi protein virus di dalam tubuh.
Pada bulan Januari, mereka mulai mengembangkan vaksin. Dalam kerjasamanya dengan Institut Kesehatan Nasional (NIH), mereka menemukan bahwa vaksin tersebut dapat melindungi monyet dari virus corona.