KOMPAS.com - Aplikasi TikTok telah menghapus video yang menyebarkan informasi yang salah tentang Pemilu Amerika Serikat (AS) yang diunggah dua akun pendukung Partai Republik.
Dua akun tersebut yakni The Republican Hype House dan The Republican Boys.
Pengumuman penghapusan video dari dua akun itu disampaikan TikTok via akunnya di Twitter, @tiktok_comms, pada Kamis (5/11/2020).
Penghapusan video dilakukan TikTok setelah ada laporan dari akun Twitter @TaylorLorenz.
Akun yang dimiliki reporter The New York Times itu mengunggah twit bahwa The Republican Hype House dan Republican Boys di TikTok menyebarkan misinformasi berbahaya yang mengklaim "penipuan pemilu" yang tidak memiliki bukti.
Dua akun itu mempromosikan teori konspirasi kepada jutaan orang muda di TikTok.
Satu jam kemudian, akun @TaylorLorenz kembali menulis twit menyatakan bahwa TikTok sudah menghapus video awal, tetapi akun Republican Boys masih aktif.
"Mereka baru saja mem-posting video lain yang menyebarkan konspirasi penipuan pemilih yang sama. Video baru ini telah ditonton ribuan kali," tulis akun @TaylorLorenz.
The Republican Hype House and the Republican Boys on TikTok are spreading dangerous misinformation claiming “election fraud” when there’s no evidence of that. The accts are currently promoting conspiracy theories to millions of young ppl on TikTok
— Taylor Lorenz (@TaylorLorenz) November 4, 2020
Tidak berapa lama, akun TikTok di Twitter, @tiktok_comms, memberikan tanggapan.
Menurut TikTok, video-video yang dipermasalahkan telah dihapus karena melanggar kebijakan TikTok atas informasi yang menyesatkan.
Dikutip dari TechCrunch, ini bukan kali pertama The Republican Hype House dihukum TikTok karena menyebarkan misinformasi politik.
Pada Agustus 2020, akun itu dan sejumlah akun konservatif lain telah memunculkan klip kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden yang disunting.
Sebelumnya, akun itu juga pernah terlibat menyebarkan teori konspirasi terkait gerakan Black Lives Matter (BLM).
Pemilu AS menjadi salah satu ujian besar untuk TikTok dalam menerapkan kebijakan misinformasi.
TikTok memiliki kekuatan untuk menjangkau sekitar 100 juta pengguna aktif AS per bulan yang mengunggah sekitar 26 juta video per hari.
Masa depan TikTok di AS bergantung pada hasil Pemilu AS.
Sebab, kandidat petahana Donald Trump melarang keberadaan aplikasi video milik China itu di AS dengan alasan keamanan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.