Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Ambil Sampel Asteroid dari Luar Angkasa untuk Dibawa ke Bumi

Kompas.com - 30/10/2020, 13:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Sumber AP News

KOMPAS.com - Sebuah pesawat antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengumpulkan sekitar 2 kilogram sampel bebatuan dari sebuah asteroid.

Dilansir AP News, Kamis (29/10/2020), sampel bebatuan itu telah berhasil disimpan dalam kapsul khusus yang akan dikirimkan ke bumi.

Meski demikian, para ilmuwan masih belum bisa memastikan berat sampel tersebut, karena saat ini kapsul itu masih berada di asteroid bennu yang berjarak lebih dari 322 juta kilometer dari Bumi.

Rencananya, kapsul berisi sampel bebatuan itu akan tiba di bumi pada 2023, mendarat di gurun pasir Utah, Amerika Serikat.

Baca juga: Wahana NASA Bocor, Terlalu Banyak Kumpulkan Sampel Asteroid Bennu

"Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, agar sampel-sampel itu bisa tiba dengan selamat," kata kepala peneliti Dante Lauretta dari Universitas Arizona.

Pesawat antariksa Osiris-Rex, yang membawa kapsul berisi sampel, tidak akan bertolak dari asteroid bennu setidaknya hingga awal Maret 2021, ketika asteroid itu dan bumi berada dalam satu jalur yang sejajar.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

#ICYMI: @OSIRIS_REx crushed it! We made a rocky mess, but it’s the kind of mess on the surface of asteroid Bennu that we were hoping for. Shown here are a series of crisp images taken on Oct. 20 from OSIRIS-REx’s robotic arm as our spacecraft swooped, scooped, and then thrusted away from the asteroid’s rocky terrain. Though it took several hours for OSIRIS-REx to reach the surface, the TAG (Touch-and-Go) encounter only lasted for about 6 seconds. FULL DISCLOSURE: We’ve watched this at least 1,000 times. Two days after touching down, the mission team received images that confirmed the spacecraft collected more than enough rocks & dust to meet one of its main mission requirements – at least 2 ounces (60 grams) - for return to Earth in 2023. Credit: NASA / @NASAGoddard / @UArizona #ToBennuAndBack #RockClimbing #NASA #Space #Asteroid #NASA #PlanetaryScience

Sebuah kiriman dibagikan oleh NASA (@nasa) pada 25 Okt 2020 jam 2:41 PDT

Sampel sempat terbuang

Osiris-Rex sukses mengumpulkan sampel bebatuan dari asteroid Bennu pada 20 Oktober.

Berdasarkan pantauan para peneliti, Osiris-Rex mengumpulkan setidaknya 2 kilogram bebatuan. Sebelumnya, para peneliti menargetkan bisa membawa pulang 60 gram sampel.

"Mungkin sekitar sekantung tepung di toko kelontong," kata Lauretta saat awal pengumpulan sampel.

Namun, sekitar 10 gram sampel gagal diamankan karena pesawat itu kelebihan muatan.

"Meski hati saya sedih karena sampel-sampel itu terbuang, tapi setidaknya ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari eksperimen ini," kata Lauretta.

Eksperimen pengumpulan sampel bebatuan itu berlangsung selama 36 jam, oleh para peneliti disebut sebagai proses yang mendebarkan.

Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Selidiki Penciptaan Tata Surya

Asteroid bennu

Asteroid bennu yang kaya akan karbon dan mengorbit matahari diyakini menyimpan sisa-sisa material pembentuk tata surya.

Para ilmuwan mengatakan sisa-sisa tersebut dapat membantu menjelaskan bagaimana planet dan tata surya terbentuk miliaran tahun yang lalu, serta bagaimana kehidupan di bumi muncul.

Sampel juga dapat membantu mempelajari sifat asteroid itu, jika suatu saat orbitnya mendekati bumi. 

Asteroid itu diperkirakan akan berada pada jarak sangat dekat dengan Bumi dalam satu dekade mendatang.

Asteroid bennu, yang berbentuk batu bundar hitam memiliki ukuran lebih besar dari Empire State Building di New York. Kemungkinan asteroid itu menghantam bumi adalah 1 banding 2.700.

Namun, meski asteroid itu menghantam bumi, dampak dari hantaman itu tidak akan memusnahkan kehidupan di bumi.

Baca juga: Asteroid Sebesar Kulkas Akan Dekati Bumi Sehari Sebelum Pemilu AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com