Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peringatan Maulid Nabi di Tengah Pandemi Corona, Ini Imbauan MUI...

Kompas.com - 27/10/2020, 17:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia akan merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10/2020).

Di Indonesia, peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW tersebut kerap dirayakan dengan beragam cara dan kegiatan.

Masing-masing daerah biasanya memiliki kebiasaan perayaan yang berbeda dengan wilayah lainnya. Namun dari semua jenis perayaan tersebut, semuanya melibatkan perkumpulan.

Baca juga: Ramai soal Merger Bank Syariah, Ini Pendapat Sekjen MUI

Padahal, saat ini kita masih ada di tengah pandemi Covid-19 yang penularannya menjadi semakin mudah ketika ada banyak orang berkumpul di tempat yang sama.

Jika di antara orang tersebut ada yang diam-diam sudah terinfeksi, virus akan mudah menyebar dan menjangkau orang lain di sekitarnya.

Kendati demikian, MUI tidak mengeluarkan larangan terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

Baca juga: Penderita Down Syndrome Disebutkan Lebih Berisiko Alami Kematian jika Terkena Covid-19, Apa Sebabnya?

Pengunjung diukur suhu tubuhnya sebelum masuk Jakarta Aquarium untuk menaati protokol kesehatan Covid-19.Dokumentasi Jakarta Aquarium Pengunjung diukur suhu tubuhnya sebelum masuk Jakarta Aquarium untuk menaati protokol kesehatan Covid-19.

Wakil Sekjen MUI Najamudin Ramli mengatakan, meski tidak mengeluarkan larangan, pihaknya mengimbau semua pihak, khususnya umat Islam, untuk tetap menaati aturan atau protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

"Imbauan Dewan Pimpinan MUI kepada umat Islam Indonesia adalah hendaklah secara ketat menjaga protokol kesehatan," kaya Najamudin.

Hal itu dinilai penting untuk menghindari terjadinya penularan virus, lebih jauh ketaatan semua pihak untuk melaksanakan aturan kesehatan juga meminimalisir lahirnya klaster penularan baru dari acara Maulid ini.

"(Dengan menjaga protokol kesehatan), Sehingga pada peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabiul Awal tahun 1442 Hijriah tidak menjadi salah satu klaster transmisi Covid-19," ungkap dia.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Tak hanya kepada jemaah dan umat Islam pada umumnya, MUI juga mengingatkan secara khusus kepada semua badan atau organisasi keagamaan untuk senantiasa menyebarluaskan pesan untuk taat pada protokol kesehatan.

"Semua masjid dan ormas-ormas Islam dan juga Majelis Taklim, hendaklah secara berdisiplin mensosialisasikan protokol kesehatan kepada para jemaahnya masing-masing tatkala ada kegiatan peringatan Maulid Rasulullah Muhammad SAW di lingkungannya masing-masing," sebut Najamudin.

Secara umum, protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan virus corona adalah dengan menerapkan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Terlepas dari itu, Najamudin menyampaikan bahwa MUI memiliki versi yang berbeda terkait tatanan kebiasaan baru.

"Mengikuti Taklimat MUI adalah 5 sehat 6 sempurna: selalu pakai masker; jaga jarak sehat; sering cuci tangan pakai sabun; olahraga teratur/istirahat cukup dan jangan panik; makan makanan yang halal, baik, dan bergizi; tawakal dan mengharapkan ridha Allah SWT," jelas dia.

Baca juga: Seberapa Penting Penggunaan Masker dalam Upaya Pencegahan Covid-19?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 3 Klasifikasi Masker Kain Ber-SNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com