Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Dibuka Lagi, Simak Ketentuannya

Kompas.com - 24/10/2020, 20:40 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendakian Gunung Slamet melalui jalur pendakian Bambangan, desa Kutabawa, kecamatan Karangreja, kabupaten Purbalingga akan kembali dibuka pada Minggu (25/10/2020).

Informasi pembukaan kembali Gunung Slamet via jalur Bambangan beredar melalui unggahan akun Twitter @pendakilawas pada Kamis (22/10/2020).

Menanggapi informasi yang beredar, Junior Manager Bisnis Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito membenarkan hal tersebut.

"Betul, akan dibuka besok," kata Sugito saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/10/2020).

Bagi para pendaki yang akan naik Gunung Slamet diminta mengikuti protokol dan ketentuan selama pandemi Covid-19, berikut ini: 

Baca juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Telah Dibuka, Bagaimana Pendakian Gunung Lainnya?

Ketentuan untuk pendaki

Sugito menambahkan, ada sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi oleh pendaki sebelum memutuskan untuk mendaki Gunung Slamet, antara lain:

  • Membawa Surat Keterangan Sehat
  • Memastikan Suhu tubuh di bawah 37 derajat Celcius
  • Menggunakan masker dan membawa masker cadangan minimal dua buah
  • Sering mencuci tangan dan membawa Hand Sanitizer utk membersihkan tangan
  • Menjaga jarak dengan pendaki lain, tidak berkerumun serta menjaga ketertiban
  • Menghindari menyentuh bagian wajah
  • Isi tenda maksimal 50 persen dari kapasitas, dan jarak antar tenda minimal 2 meter
  • Menggunakan alat pribadi untuk berbagai keperluan seperti makan, minum, dan beribadah

Kuota harian pendaki

Selain itu, Sugito mengatakan bahwa kuota pendakian juga akan dibatasi, dengan rincian sebagai berikut:

  • Bambangan 300 orang per hari,
  • Gunung Malang 50 orang per hari,
  • Baturraden 50 orang per hari

Baca juga: Tak Pakai Rapid Test, Ini Syarat Mendaki Gunung Prau, Sindoro, dan Sumbing

Konfirmasi basecamp Bambangan

Dikonfirmasi terpisah, pengelola basecamp Bambangan, Aryo juga membenarkan bahwa pada Minggu (25/10/2020), pendakian Gunung Slamet melalui jalur itu akan kembali dibuka.

"Iya, mulai besok gunung Slamet via bambangan buka," kata Aryo saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/10/2020).

Aryo menambahkan, informasi terkait ketentuan yang harus dipatuhi oleh pendaki juga bisa dilihat di akun Instagram @slametviabambangan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

. Bissmillaahirrokhkmaanirrokhiim Dengan memohon rakhmat serta perlindungan Allah SWT, dengan ini kami sampaikan Pendakian Gunung Slamet via Jalur Bambangan di buka kembali Minggu 25 Oktober 2020. Dengan ketentuan sebagai berikut : • Pendakian hanya direkomendasikan sampai batas aman di Plawangan, tetapi jika berniat sampe puncak dimohon lebih berhati-hati lagi. perhatikan keadaan, jika memang tidak memungkinkan diharapkan untuk tidak memaksakan dan jika meneruskan pendakian sampai puncak, pihak pengelola tidak bertanggungjawab atas segala resiko setelah melewati batas aman. • Pendaki dibatasi 300 orang per hari. • Sampah wajib dibawa turun !!!. • Dilarang melakukan vandalisme dan merusak lingkungan, ekosistem dan habitat yang ada. • Tiket masuk Rp. 25.000,- • Membawa surat keterangan rapid tes Covid 19 / minimal surat keterangan sehat dari instansi kesehatan / dokter setempat. • Mematuhi protokol kesehatan Covid 19 ( memakai masker + handsanitizer ) • Mempersiapkan fisik, perlengkapan dan logistik dengan baik. . ??????????????????? Follow + Like terus @slametviabambangan .. Share rencana perjalanan dan moment terbaik mu disini..Tandai @slametviabambangan ?????????????????? . #slametviabambangan

Sebuah kiriman dibagikan oleh slametviabambangan (@slametviabambangan) pada 21 Okt 2020 jam 11:45 PDT

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com