KOMPAS.com - Hari ini 75 tahun lalu, tepatnya 24 Oktober 1945, United Nation (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan.
Dilansir laman resmi UN, PBB adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II oleh 51 negara.
Organisasi itu berkomitmen menjaga perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa dan mempromosikan kemajuan sosial, standar hidup yang lebih baik, dan hak asasi manusia.
PBB dapat mengambil tindakan pada berbagai masalah. Pekerjaan PBB mencapai setiap sudut dunia.
Baca juga: Sanksi PBB untuk Korea Utara Diwacanakan Dicabut di Tengah Krisis
Selain itu, PBB menyediakan forum bagi 193 negara anggota untuk mengungkapkan pandangannya melalui Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, serta badan dan komite lainnya.
PBB memiliki 4 tujuan utama:
Dikutip Ensiklopedi Britannica, PBB memiliki kantor besar di Kota New York. Namun, PBB juga memiliki kantor regional di Jenewa, Wina, dan Nairobi.
Bahasa resmi yang digunakan PBB adalah Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Baca juga: Bali Tuan Rumah Forum PBB 2022, Jokowi: Momentum Promosi Wisata
Bagaimana lahirnya PBB?
Perang Dunia II adalah cikal bakal lahirnya PBB. Saat terjadi Perang Dunia II orang-orang dari berbagai negara menginginkan sebuah organisasi yang bisa menjadi penengah dan mendamaikan mereka.
Sebelum PBB muncul, sudah ada Liga Bangsa-Bangsa, namun tujuan perdamaian belum tercapai. Para Sekutu sepakat membentuk organisasi global baru untuk membantu mengelola urusan internasional.
Perjanjian itu pertama kali diwujudkan saat Presiden AS kala itu Franklin D. Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill menandatangani Piagam Atlantik pada Agustus 1941.
Nama Perserikatan Bangsa-Bangsa pada awalnya digunakan untuk menunjukkan negara-negara yang bersekutu melawan Jerman, Italia, dan Jepang.
Baca juga: Arab Saudi Gagal Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Pada tanggal 1 Januari 1942, sebanyak 26 negara menandatangani Deklarasi oleh PBB yang menetapkan tujuan perang dari kekuatan Sekutu.
Amerika, Inggris, dan Uni Soviet memimpin dalam merancang organisasi baru dan menentukan struktur pengambilan keputusan dan fungsinya.