KOMPAS.com - Sepeda dan bus diprediksi akan menjadi alat transportasi paling dominan di perkotaan.
Prediksi ini disampaikan para ahli melalui laporan terbaru dari proyek Transport for Under Two Degrees.
Dalam laporan tersebut, ahli menilai perlunya "transformasi transportasi" jika ingin memperoleh keuntungan dari komitmen dekarbonisasi pada Perjanjian Paris.
Laporan yang berjudul Way Forward ini disusun selama dua tahun dan dirilis pada 8 Oktober lalu.
Baca juga: Video Viral Pengerukan Kanal Air Banyak Isinya Sepeda, Kok Bisa?
Adapun dasar dari laporan ini adalah dari penelitian-penelitian eksisting dan wawancara kualitatif baru dengan para ahli internasional dari sektor transportasi dan energi, termasuk perusahan, LSM, dan pemerintah lokal maupun nasional.
Selanjutnya 346 ahli senior, dari 56 negara, ditanyai dengan survei lanjutan.
“Seperti yang digarisbawahi oleh studi, dekarbonisasi sektor transportasi sangat penting dan, pada saat yang sama, dimungkinkan, mengingat kemajuan teknis kami dan struktur tata kelola internasional,” tegas pengantar laporan, yang ditulis oleh Hinrich Thölken, Direktur Kebijakan Energi dan Iklim di Auswärtiges Amt.
Hasil laporan tersebut menyarankan negara-negara di dunia untuk berhenti memberikan subsidi pada kendaraan bermotor.
Selain itu, disarankan untuk membangun jalur sepeda dan trotoar yang lebih lebar sebagai antisipasi kemungkinan transportasi yang aktif di masa depan, terutama di perkotaan.
Penggunaan transportasi publik pun disebut perlu ditingkatkan.
Laporan ini menyoroti penurunan yang masif pada kendaraan bermotor, yaitu selama penguncian (lockdown) nasional akibat pandemi Covid-19.
"Respons terhadap Covid-19 menunjukkan potensi perubahan sistemik pada sektor mobilitas," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Menhub: Sepeda Bisa Jadi Penghubung Transportasi Publik yang Baik
Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan sistem mobilitas yang lebih berkelanjutan, resilient, dan inklusif.
Selain itu, laporan tersebut juga menyoroti 10 pandangan kunci yang disebut harus dipertimbangkan para pembuat kebijakan untuk mendekarbonisasi sistem transportasinya.
Namun demikian, transportasi hanya dapat didekarbonisasi jika dikombinasikan dengan penggunaan energi-energi alternatif seperti angin dan matahari.