Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Waspada Modus Pembobolan Rekening Rp 400 Juta | Sepeda di Kanal Air

Kompas.com - 19/10/2020, 06:07 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus yang menimpa seorang dokter gigi di Surabaya menarik perhatian publik. Rekening tabungan dokter tersebut sebedar Rp 400 juta dibobol oleh pelaku penipuan.

Kejadian seperti ini sudah beberapa kali terjadi.

Bagaimana mengenali modus pelaku penipuan yang membuat korbannya tak sadar menjadi target?

Berita soal ini menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di laman Tren sepanjang Minggu (18/10/2020) hingga Senin (19/10/2020) pagi,

Berikut selengkapnya berita populer Tren:

1. Modus yang harus diwaspadai dari kasus pembobolan rekening

Dari kasus yang terjadi di Surabaya, pengamat teknologi informasi Ruby Alamsyah menduga modus penipuan yang dialami Eric karena peretasan yang dilakukan oleh pelaku.

Menurut dia, pelaku melakukan modus phishing yang kemungkinan besar diakses melalui e-mail korban.

Serta mengambil alih nomor ponsel korban hingga bisa masuk ke akun internet banking dan melakukan transaksi.

Seperti apa modus yang perlu diwaspadai dan bagaimana mencegahnya? Baca dalam beberapa berita ini:

Kasus Pembobolan Rekening Rp 400 Juta, Ini Modus yang Perlu Diwaspadai

Tips untuk Cegah Rekening Dibobol melalui Modus Penipuan Online

2. Kanal air isinya sepeda

Bangkai-bangkai sepeda ditemukan memenuhi kanal sebenarnya adalah hal yang biasa di Amsterdam, Belanda.

Melansir The Culture Trip, setidaknya 78 persen penduduk Amsterdam memiliki satu sepeda. Bahkan, disebutkan bahwa jumlah total sepeda di kota tersebut lebih banyak dari jumlah penduduknya.

Diperkirakan ada 881.000 sepeda di Amsterdam. Padahal jumlah penduduk tetap adalah sekitar 851.573.

Baca selengkapnya di sini:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com