KOMPAS.com - Ada mitos yang berkembang di masyarakat, menarik hidung bayi akan membuat hidungnya mancung.
Benarkah demikian? Atau sebaliknya, justru akan berbahaya?
Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Anton Sony Wibowo, mengatakan, secara teori, tak ada yang menyebutkan bahwa menarik hidung bayi bisa membuatnya mancung.
Struktur hidung dan perkembangan hidung juga berkaitan dengan faktor genetik kedua orangtuanya.
"Secara teori, tidak. Karena struktur hidung dan perkembangan hidung terkait dengan faktor genetik," kata Anton saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).
Meski demikian, lanjut Anton, faktor lingkungan juga bisa memengaruhi tetapi tidak akan terlalu signifikan.
Kecuali, dengan melakukan operasi rekonstruksi.
Anton menjelaskan, mancung tidaknya hidung bayi setelah dilahirkan juga tergantung oleh beberapa hal, salah satunya kondisi persalinan dan intra rahim.
"Tetapi perkembangannya banyak ditentukan oleh faktor genetik," ujar Anton.
Menarik hidung bayi secara berlebihan juga akan berakibat fatal dan menyebabkan trauma pada komponen kulit tulang rawan dan jaringan penyokong hidung lain.
Baca juga: Bayi Tersenyum Saat Tidur, Apa yang Terjadi?
Senada dengan Anton, dokter spesialis THT Rumah Sakit Columbia Asia, Medan, dr. Delfitri Munir, juga mengungkapkan hal yang sama.
Menurut Munir, menarik hidung bayi tidak akan mungkin memancungkannya.
"Karena kan semua anatomi diatur menurut genetik yang diturunkan oleh orangtua," ujar Munir, saat dihubungi secara terpisah.
Dia mengatakan, hidung bayi tak perlu ditarik-tarik karena akan tumbuh sesuai patron genetiknya.
Apalagi, jika ditarik dengan cara yang agak memaksa, akan menyiksa bayi tersebut.