KOMPAS.com - Tagar #NoBraDay atau Hari Tanpa Bra menjadi salah satu trending topic di media sosial Twitter pada Selasa (13/10/2020).
Tagar tersebut merupakan bagian dari kampanye edukasi terkait kanker payudara yang diperingati perempuan di berbagai belahan dunia. No Bra Day juga bagian dukungan untuk penderita kanker payudara.
Berikut adalah beberapa cuitan warganet yang menyertakan tagar #NoBraDay:
Oktober adalah bulan peduli kanker payudara Internasional. Mari kenali dan sayangi tubuh sendiri. Lebih baik mendeteksi sejak dini. Sakit bukan aib. Sakit bisa sembuh. #NoBraDay pic.twitter.com/KDIgHcpWZK
— Sebut saja Bunga (@awan_endy) October 12, 2020
Hai perempuan, Perhatikan perubahan di payudara kalian. #BreastCancerAwarenessMonth #pinktober #NoBraDay pic.twitter.com/owHMvTSE97
— Lorraine Riva (@yoyen) October 13, 2020
Baca juga: 13 Oktober Diperingati sebagai No Bra Day, Bagaimana Sejarah dan Tujuannya?
Diberitakan Kompas.com, Selasa (13/10/2020), peringatan No Bra Day pertama kali dicetuskan sembilan tahun lalu, tepatnya 13 Oktober 2011.
Gerakan ini dipopulerkan Dr Mitchell Brown yang menginisiasi kampanye BRA (Breast Reconstruction Awareness) Day untuk mendidik pasien seputar kanker payudara.
Kemudian setiap 13 Oktober, kelompok sadar kanker payudara mengajak para perempuan agar tidak memakai bra.
Mereka juga meminta perempuan untuk memeriksakan diri apabila terkena kanker payudara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan Oktober sebagai bulan Kesadaran Kanker Payudara untuk membantu meningkatkan kesadaran, deteksi dini, dan pengobatan serta perawatan.
Breast cancer is the most common cancer among women worldwide, impacting 2.1 million women each year.
Early detection through screening helps improve survival rates. More from @WHO during Breast Cancer Awareness Month: https://t.co/cEXwepy579 pic.twitter.com/vb3pIj7S3F
— United Nations (@UN) October 8, 2020
Baca juga: Kedelai Menurunkan Risiko Kanker Payudara, Fakta atau Mitos?
Dilansir dari Healthline, kanker payudara adalah kanker yang berkembang di sel payudara. Umumnya, kanker terbentuk di lobulus atau saluran payudara.
Lobulus adalah kelenjar yang menghasilkan susu dan duktus adalah jalur yang membawa susu dari kelenjar ke puting.
Kanker juga dapat terjadi di jaringan lemak atau jaringan ikat fibrosa di dalam payudara.
Sel kanker yang tidak terkontrol seringkali menyerang jaringan payudara sehat lainnya dan dapat berpindah ke kelenjar getah bening di bawah ketiak. Kelenjar getah bening adalah jalur utama yang membantu sel kanker berpindah ke bagian tubuh lainnya.
Pada tahap awal, kanker payudara mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Dalam banyak kasus, tumor mungkin terlalu kecil untuk dirasakan.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium 1-4
Gejala kanker payudara yang paling umum meliputi:
Baca juga: Tanpa Bra, Nikita Mirzani Berpesan Tentang Risiko Kanker Payudara
Dilansir dari laman resmi WHO, kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada perempuan.