Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 2 Ilmuwan Perempuan Peraih Nobel Kimia 2020

Kompas.com - 09/10/2020, 18:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua ilmuwan perempuan berhasil meraih Hadiah Nobel Kimia 2020 pada Rabu (7/10/2020).

Keduanya yakni Emmanuelle Charpentier dan Jennifer A Doudna yang berhasil menemukan salah satu alat paling tajam dari teknologi gen, yaitu gunting genetik CRISPR atau Cas9.

Dengan menggunakan alat ini, para peneliti dapat mengubah DNA hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi.

Sejak Charpentier dan Doudna menemukan gunting genetik CRISPR /Cas9 pada 2012, penggunaannya cukup masif.

Emmanuelle Charpentier diketahui dari Max Planck Unit for the Science of Pathogens, Berlin, Jerman dan Jennifer A. Doudna dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat.

Baca juga: Mengenal Penghargaan Bergengsi Edward Warner yang Diberikan kepada Habibie

Seperti apa sosok keduanya?

Emmanuelle Charpentier

Emmanuelle Charpentier.Nobel Media Emmanuelle Charpentier.

Dikutip dari laman resmi Max Planck, Emmanuelle Charpentier lahir di Juvisy-sur-Orge, Perancis pada 11 Desember 1968 silam.

Profesor berusia 51 tahun ini mendalami studi di bidang biologi, mikrobiologi, biokimia dan genetika di Universitas Pierre dan Marie Curie (UPMC), Paris pada 1986-1992.

Kemudian, melanjutkan ke jenjang pascasarjana di Institut Pasteur, Paris pada 1992-1995 dan University Teaching Assistant di UPMC, Paris pada 1993-1995.

Baca juga: Perjalanan Ciputra dari Warisan Karya, Megaproyek, hingga Penghargaan Bergengsi

Emmanuelle Charpentier lalu melanjutkan penelitiannya di Amerika Serikat.

Dia pernah menjadi asisten peneliti ilmuwan di New York University Medical Center, New York pada 1997-1999.

Pada 1999, Emmanuelle Charpentier peneliti di Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude, Memphis.

Medio 1999-2002, Emmanuelle Charpentier juga pernah menjadi peneliti di Institut Kedokteran Biomolekuler Skirball, New York.

Baca juga: Viral Pewarna Makanan Karmin Berasal dari Kutu Daun, Ini Penjelasan LIPI

Beberapa tahun mencari ilmu hingga negeri Paman Sam, dia ditawari untuk kembali ke Eropa dan mendirikan kelompok penelitiannya sendiri di Biocenter di Universitas Wina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com