KOMPAS.com - Perang antara Azerbaijan melawan Armenia telah berlangsung sejak Minggu (27/9/2020) di kawasan Nagorno-Karabakh.
Kedua negara saling menuding sebagai pihak yang memantik peperangan itu.
Sejauh ini, lebih dari 100 kematian dikonfirmasi di antara warga sipil dan pasukan Armenia.
Sementara, Azerbaijan tidak merilis data tentang kematian di pihaknya.
Seperti apa kawasan Nagorono-Karabakh yang diperebutkan dua negara itu?
Baca juga: Azerbaijan Mengaku Bunuh dan Lukai 2.300 Tentara Armenia di Nagorny Karabakh
Nagorno-Karabakh merupakan daerah otonomi yang didirikan oleh Uni Soviet pada 1920-an.
Meski berada di wilayah perbatasan Azerbaijan, 95 persen populasi dari Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia.
Kawasan tersebut kini memiliki luas area sekitar 2.700 mil persegi atau 4.400 kilometer persegi.
Dikutip dari Britannica, kawasan Nagorno-Karabakh mencakup sisi timur laut Pegunungan Karabakh dan membentang dari garis puncak pegunungan hingga tepi dataran rendah Sungai Kura.
Corak wilayah itu pun bervariasi, dari stepa (padang rumput tanpa pepohonan) hingga hutan lebat.
Kebun anggur dan kebun mulberry merupakan komoditas yang dikembangkan secara intensif di daerah itu.
Nagorno-Karabakh juga memiliki beberapa industri makanan ringan dan pengolahan makanan dengan Kota Xankandi sebagai pusat industri utama.
Baca juga: Azerbaijan dan Armenia Tolak Perundingan di Tengah Eskalasi Konflik
Di bawah kekuasaan Uni Soviet, wilayah ini berkembang secara diam-diam.
Meski sesekali terjadi pertempuran antara etnis Armenia dan Azerbaijan, tetapi hal itu masih terkendali.
Mengutip Council on Foreign Relations (CFR), Rabu (30/9/2020), konflik semakin memanas pada 1988, ketika badan legistalif Nagorno-Karabakh mengeluarkan resolusi untuk bergabung dengan Armenia.