Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona di Madrid Melonjak, Menkes Spanyol Minta Utamakan Kesehatan Warga

Kompas.com - 27/09/2020, 17:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Spanyol mendesak pihak berwenang di Madrid untuk memperketat pembatasan di seluruh kota.

Pihak berwenang Madrid sebelumnya telah memperpanjang pembatasan pada Jumat (25/9/2020), tetapi menolak seruan untuk mengunci seluruh kota.

Pada Sabtu (26/9/2020), Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan pembatasan saat ini tidak cukup jauh.

"Ada risiko serius bagi penduduk, bagi daerah tetangga," kata Illa, dikutip dari BBC, Sabtu (26/9/2020).

"Saya ingin mengulangi seruan agar langkah-langkah di Madrid ditinjau dengan mendengarkan ilmu pengetahuan, meninggalkan kepentingan politik, dan mengutamakan kesehatan warga negara," lanjutnya

Baca juga: Dari Flu Spanyol sampai Covid-19, Bagaimana Cara 8 Restoran Tertua di New York Ini Bertahan?

Setiap daerah di Spanyol bertanggung jawab atas perawatan kesehatan, sehingga pemerintah pusat tidak memiliki kekuasaan untuk memberlakukan pembatasan itu.

Ibu Kota Spanyol itu kembali menjadi episentrum wabah virus korona Spanyol, setelah mencatat 12.272 kasus baru pada Jumat.

Spanyol dan banyak negara lain di belahan bumi utara telah menyaksikan gelombang kedua pandemi virus corona dalam beberapa pekan terakhir.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan peringatan keras tentang potensi kebangkitan virus di Eropa dan di tempat lain, seiring memasuki musim dingin.

Kepala Tim Darurat WHO Mike Ryan mempertanyakan apakah negara-negara Eropa telah benar-benar kehabisan semua alat yang mereka miliki untuk mencegah putaran kedua penguncian nasional.

"Penguncian hampir merupakan pilihan terakhir dan untuk berpikir bahwa kami kembali ke wilayah resor terakhir pada September, itu adalah pemikiran yang cukup serius," kata jelas dia.

Baca juga: Warga Spanyol Tuding Pemerintah Diskriminasi dalam Terapkan Lockdown Daerah Miskin

Situasi di Madrid

Wilayah Madrid menyumbang sekitar sepertiga dari semua kasus infeksi dan kematian di Spanyol.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus virus corona telah meningkat tajam, sehingga memberi tekanan pada sistem kesehatan karena penerimaan rumah sakit meningkat.

Dengan situasi yang semakin memburuk, pemerintah daerah Madrid telah memilih untuk tidak mengunci seluruh kota dan daerah sekitarnya.

Akan tetapi, pemerintah kemudian memutuskan akan memperluas pembatasan pergerakan ke delapan distrik lainnya, sehingga mempengaruhi sekitar satu juta orang.

Saat ini, pembatasan telah diberlakukan di 45 daerah di Madrid.

Mulai Senin (28/9/2020), penduduk hanya dapat meninggalkan zona mereka untuk pergi bekerja, sekolah, atau mencari perawatan medis.

Pertemuan sosial di setiap zona akan dibatasi hingga enam orang, taman umum akan ditutup, dan bisnis komersial harus tutup pada pukul 22.00.

Baca juga: WHO Sebut Penanganan Covid-19 di Eropa Menuju ke Arah yang Salah, Kenapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com