Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyiratkan Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan sikap pembiaran terhadap penambahan kasus Covid-19 di DIY.
Narasi itu diklaim berasal dari artikel asli Tempo. Namun, setelah dilakukan penelusuran, ada penambahan narasi dan perubahan judul sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda.
Ada beberapa bagian yang benar, ada pula yang tidak benar.
Humas Pemda DIY menyatakan, narasi yang beredar di media sosial tidak benar.
Sejumlah akun di Facebook mengunggah berita berjudul "Ngarso Dalem (Sultan): Kabeh positif rapopo wong iso sembuh dewe, jangan takut-takuti rakyat." Berita tersebut diklaim bersumber dari media Tempo.
Salah satu akun yang menyebarkan unggahan tersebut yakni Sri Ermawati pada Jumat (25/9/2020).
Berikut pernyataan Sultan yang dicuplik dari status tersebut:
"Rakyat bisa kelaparan, kalo sakit cari nafkah pun susah. positif negatif podowae, semua orang mengalami sakit dan pasti mati nek ora tau lara opo mati dudu manungso. sing penting ono upo kanggo urip," ujar Sultan dengan santainya."
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
"Rakyat bisa kelaparan, kalo sakit cari nafkah pun susah. positif negatif sama saja, semua orang mengalami sakit dan pasti mati kalau tidak bisa sakit apa mati itu bukan manusia. Yang penting ada nasi buat hidup," ujar Sultan dengan santainya."
Akun Facebook Kusnadi Purwo Kusumo dan Agah Sayaga juga melayangkan status serupa.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, ada tiga hal dalam isi status tersebut yang tidak sesuai dengan berita Tempo.
Pertama, judul yang digunakan di status yakni "Ngerso Dalem (Sultan): Kabeh positif rapopo wong iso sembuh dewe, jangan takut-takuti rakyat."
Sementara, judul artikel asli Tempo adalah "Soal Lonjakan Kasus Covid-19, Sultan HB X: Jangan Takut-Takuti Rakyat". Berita tersebut dipublikasikan pada Sabtu (19/9/2020).
Kedua, ada tambahan kata dalam pernyataan Sultan mengenai penambahan kasus Covid-19 dalam sehari yang diunggah di media sosial. Narasi ini tidak ada dalam pemberitaan Tempo. Berikut bagian narasi yang beredar di media sosial: