KOMPAS.com - Tidak banyak negara yang dinilai sukses dalam mengatasi pandemi virus corona Covid-19. Dari yang sedikit itu, ada Taiwan yang dapat dijadikan contoh.
Respons sigap Taiwan menjadikan negara yang dekat dengan episentrum awal pandemi di China, hanya mencatakan 498 kasus positif, 7 korban meninggal dan saat ini hanya ada 16 kasus aktif.
Selain upaya pencegahan pandemi secara klinis, Taiwan juga melakukan penyampaian informasi pandemi dengan memberikan penjelasan yang kreatif dan dapat diterima warganya.
Salah satunya yaitu dengan menggunakan gambar meme.
Baca juga: Senjata Taiwan Melawan Corona: Wakil Presiden yang Ahli Epidemiologi
Dikutip dariGov Insider Asia, meme ini menjadi salah satu strategi Taiwan hingga sukses memerangi pandemi.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Digital Taiwan, Audrey Tang.
"Kami memerangi pandemi tanpa memberlakukan penguncian, dan info seputar pandemik tanpa melakukan penarikan," kata Audrey Tang.
Jika ada rumor yang keliru dan menyesatkan soal Covid-19 yang beredar di masyarakat, pemerintah merilis meme berisi humor ringan untuk menjernihkan suasana.
#?????? #????? #???????
— MOHW of Taiwan (@MOHW_Taiwan) June 9, 2020
??????2020.06.09
?
????????? ???????????????????????
?
???? #????????????
?
????????????????????
?
?????????#??? ??
?
???????????????????
??????????????? pic.twitter.com/vuYgCMcFg1
Misalnya, ketika awal pandemi melanda, beredar rumor yang menyebut negara akan segera kehabisan kertas toilet, karena bahan-bahannya banyak digunakan untuk membuat masker medis.
Tak lama dari itu, PM Taiwan, Su Tseng-chang mengunggah sebuah infografik untuk menyanggah rumor itu.
Infografik tersebut berisi karikatur dirinya yang menggoyangkan pantat dan mengatakan beberapa kalimat dalam bahasa mandarin.
"Kami hanya punya satu pantat, jangan menimbun, jangan percaya rumor," kata sang PM dalam meme itu.
Pemerintah melawan suatu kekeliruan dengan cara yang menghibur namun tetap menyertakan pesan esensinya.
#?????? #????? #???????
— MOHW of Taiwan (@MOHW_Taiwan) June 11, 2020
??????2020.06.11
?
???????????????????
?
???????? 1.5 ??????? 1 ?????????????????????????
?
??????????????????????????
?
???????????? ?? pic.twitter.com/oaQQ0lACxD
Contoh lain, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menggunakan alat pengukur yang unik untuk menentukan berapa jarak yang dibutuhkan untuk penerapan penjarakan fisik di dalam dan di luar ruangan.
Alat pengukur itu bukanlah meteran, namun anjing.