Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berikan Banyak Bantuan, Bagaimana Cara Mengelolanya di Masa Pandemi?

Kompas.com - 11/09/2020, 17:28 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pandemi virus corona berdampak tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga memukul sektor ekonomi. 

Dampak ekonomi makro dapat dilihat dengan sejumlah negara yang mengalami resesi ekonomi.

Sementara di bagian mikro, sejumlah perusahaan mengalami kerugian yang imbasnya banyak memilih kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. 

Pemerintah berusaha mendongrak perekonomian dengan memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat. 

Mulai dari bantuan subsidi upah (BSU) Rp 600.000, bantuan sosial tunai (BST), Kartu Prakerja, bantuan UMKM dan lainnya.

Dengan bantuan ini diharapkan roda ekonomi masyarakat terus berputar, sehingga bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

Baca juga: Jika Resesi Tak Bisa Dihindari, Ini yang Dapat Dilakukan Masyarakat

Lantas, bagaimana cara mengelola keuangan keluarga selama masa pandemi ini? 

Dana darurat

Perencana Keuangan atau Advisore Alliance Group, Andy Nugroho menyampaikan, ada perbedaan perlakuan keuangan bagi mereka yang memiliki gaji tetap dan mereka yang tidak memiliki gaji tetap per bulan.

Menurut Andy, untuk mereka yang memiliki gaji tetap per bulan dapat memprioritaskan untuk membesarkan dana darurat.

"Karena dana darurat merupakan pondasi dasar kita membangun keuangan yang tangguh dan sehat," ujar Andy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Ia menjelaskan, dana darurat tidak hanya berupa uang tunai atau barang, namun juga berupa jaminan biaya kesehatan, seperti BPJS.

Sebab, jika mereka memiliki tabungan dan investasi, tetapi tidak memiliki jaminan biaya kesehatan, maka mau tidak mau tabungan atau investasi yang telah dikumpulkan juga akan terpakai.

"Maka mumpung ada keleluasaan dana, sebaiknya disiapkan sejak dini untuk jaminan biaya kesehatannya. Selain itu tentu ada risiko tersendiri lain lagi apabila kita sakit ataupun terpapar Covid-19," ujar Andy.

Investasi

Selain itu, bagi mereka yang memiliki penghasilan bulanan disarankan untuk semakin meningkatkan pendapatannya melalui berbagai macam instrument investasi. 

Menurutnya, hal ini merupakan tindakan yang lebih baik dibandingkan dengan membelanjakannya untuk hal-hal yang kurang diperlukan dan hanya berdasarkan keinginan saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com