Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini Faktor yang Memperparah dan Menyembuhkan Saat Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 06/09/2020, 09:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih menjadi kekhawatiran dunia hingga hari ini. Jumlah kasus secara global, termasuk di Indonesia, masih terus mengalami peningkatan.

Di Indonesia, hingga Sabtu (5/9/2020), tercatat ada 190.665 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, 136.401 pasien telah dinyatakan sembuh dan 7.940 pasien meninggal dunia.

Di media sosial, banyak yang menanyakan seberapa mematikan virus corona terhadap mereka yang telah terinfeksi.

Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun Twitter @Muh_Ab_dilah pada Jumat (4/9/2020).

"Dok...''katanya'' ini penyakit mematikan ya? Kok banyak yang sembuh ketimbang yang meninggal? Minta penjelasan lho Dok, jangan dibantai," tulis @Muh_Ab_dilah.

Ada kondisi-kondisi yang membuat seseorang mengalami kondisi parah saat terinfeksi virus corona.

Namun, ada pula yang dalam kondisi ringan atau sedang hingga tak membahayakan nyawa.

Baca juga: Mayoritas Kematian Pasien Covid-19 karena Komorbid, Apa Saja yang Harus Diwaspadai? 

Sementara, hingga saat ini belum ada vaksin dan obat yang ditemukan untuk mengatasi virus corona.

Apa yang perlu kita ketahui soal ini?

Faktor komorbid

Kondisi ruang isolasi di RSUD Klungkung, Bali.Istimewa Kondisi ruang isolasi di RSUD Klungkung, Bali.
Ahli Patologi Klinis yang juga Direktur RS UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, 80-85 persen pasien terkonfirmasi Covid-19 adalah tanpa gejala atau ringan.

Sementara itu, 10 persen merupakan pasien berat dan 5 persen kritis yang mayoritas memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Penyakit penyerta atau komorbid inilah yang menjadi faktor utama pasien Covid-19 mengalami kondisi parah hingga menyebabkan meninggal dunia.

"Nah, di antara yang meninggal, sebanyak 70-75 persen adalah karena ada komorbid," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).

Ada beberapa penyakit yang masuk dalam kategori komorbid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com