KOMPAS.com - Kasus virus corona di Indonesia sudah berlangsung selama enam bulan sejak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam.
Hingga saat ini, kasus penyebaran virus yang pertama kali disebut menyebar di Wuhan, China tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Bahkan beberapa hari terakhir, kasusnya semakin melonjak.
Berdasarkan data covid19.go.id, total jumlah kasus virus corona di Indonesia mencapai 174.796 kasus hingga Senin (31/8/2020).
Dari jumlah itu, 7.417 pasien tercatat meninggal dunia, dan 125.959 pasien dinyatakan sembuh.
Baca juga: Saran IDI dan Sulitnya Mencari Kamar Perawatan Covid-19...
Berikut kilas balik kondisi Indonesia ketika virus corona menginfeksi:
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo untuk pertama kalinya mengumumkan dua pasien positif virus corona. Dua pasien itu adalah ibu dan anak yang diduga tertular dari warga Jepang.
12 Maret 2020, Juru bicara pemerintah untuk Covid-19 Ahmad Yurianto mengatakan jumlah total pasien positif Covid-19 menjadi 34 orang. Dilaporkan pula 2 pasien sembuh dan satu pasien meninggal dunia.
18 Maret 2020, terjadi lonjakan dengan 55 pasien baru menjadikan pasien positif virus corona sebanyak 227 kasus, pasien sembuh tercatat 3 orang dan 14 pasien meninggal dunia.
21 Maret 2020, dilaporkan ada penambahan 81 kasus infeksi baru, sehingga menjadikan jumlah kasus positif menjadi 450 kasus. Sementara, total pasien sembuh sebanyak 20 orang, dan pasien meninggal sebanyak 38 orang.
24 Maret 2020. untuk pertama kalinya jumlah kasus baru melebihi 100 kasus harian yakni sebanyak 107 kasus.
31 Maret 2020, ada sebanyak 1.528 kasus yang tercatat pada akhir bulan. Sementara total pasien meninggal dunia karena corona dalam sebulan mencapai 136 kasus.
Baca juga: Virus Corona Menular Lewat Droplet dan Airborne, Apa Bedanya?
1 April 2020, ada penambahan 149 kasus harian dan menjadikan total kasus yang terkonfirmasi mencapai 1.677 kasus.
4 April 2020, kasus infeksi virus corona telah mencapai 2.092 kasus dengan penambahan 106 kasus harian. DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus terbanyak saat itu yakni mencapai 1.028 kasus.