KOMPAS.com – Masker saat ini menjadi barang yang harus dibawa dan dikenakan saat beraktivitas di luar rumah.
Peraturan wajib mengenakan masker sudah banyak dikeluarkan berbagai negara sejak pandemi virus corona muncul dan menyebar di awal 2020 lalu.
Para ahli dan peneliti meyakini, penggunaan masker disertai dengan jaga jarak dan rajin mencuci tangan bisa menjadi cara efektif mencegah penularan virus termasuk virus corona.
Keberadaan masker dan penggunaanya tidak muncul baru-baru ini saja. Sebab apabila dilacak lebih jauh, adanya masker sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Masker mengalami berbagai perkembangan dari zaman ke zaman. Mulai dari bahan, model hingga penyebab penggunaanya.
Baca juga: [HOAKS] Razia Masker dengan Denda Rp 250.000 di Kabupaten dan Kota Bandung
Berikut ini sejarah perkembangan masker di dunia:
Sejarah awal masker banyak dihubungkan dengan penemuan beberapa gambar orang memakai kain untuk menutupi mulut mereka yang ditemukan di pintu makam Persia.
Gambar tersebut dianggap sejarah awal masker yang mungkin dimulai pada abad ke-6 SM.
Adapun di China, mengutip dari Global Times masker pertama kali diduga muncul pada masa Dinasti Yuan (1279-1368). Pada masa itu, masker di China berupa kerudung yang ditenun dengan sutra dan benang emas.
Hal tersebut berdasarkan catatan The Travelers of Marco Polo yang merupakan buku perjalanan orang Italia pada abad ke 13.
Buku tersebut menceritakan perjalanan Marco Polo ke China pada masa Dinasti Yuan.
Saat itu, diceritakan para pelayan yang melayani kaisar saat makan harus mengenakan sutra untuk menutup mulut dan hidung mereka.
Diyakini syal sutra tersebut akan menjaga napas para pelayan agar tak mempengaruhi bau dan rasa makanan.
Baca juga: Masyarakat Jepang dan Budaya Memakai Masker sejak Berbabad-abad Silam
Sementara itu, pada abad ke-14, saat wabah Black Death menyebar ke Eropa hal ini juga mendorong munculnya penggunaan benda yang berbentuk mirip masker wajah.
Pada abad ke-16, seorang dokter Perancis Charles de Lorme menemukan masker bentuk paruh.